Pilot dan Penumpang Helikopter Estindo Air Dipastikan Tewas, Evakuasi Jasad Lewat Jalur Darat

Delapan penumpang termasuk pilot Helikopter BK117 D3 milik Estindo Air yang hilang kontak di kawasan hutan Gunung Belumutan, Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dipastikan semua meninggal dunia.
Jasad delapan korban helikopter jatuh itu kini sedang dalam proses evakuasi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Semua korban dibawa ke Banjarmasin melalui jalur darat dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kalsel," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banjarmasin I Putu Sudayana saat dikonfirmasi media, Kamis (4/9).
6 Jasad Korban Masih Bisa Dideteksi
Sementara itu, Tim Anggrek 1 Cabang Nangka, Remisor, sebagi saksi yang pertama menemukan bangkai helikopter melihat beberapa jasad korban dalam kondisi hangus saat ditemukan.
Menurut dia, ada enam korban yang berhasil diidentifikasi, terdapat dua jasad masih utuh untuk dikenali. Dua jasad lainnya dalam kondisi hangus terbakar.
"Saat pembongkaran, ada enam jasad yang masih bisa dideteksi. Sisanya hangus terbakar,” tandasnya, dikutip Antara.
Nama 8 Orang yang Berada di Dalam Helikopter Naas
Untuk diketahui, Helikopter dengan nomor seri BK 117-D3 milik Estindo Air itu dilaporkan hilang kontak pada Senin kemarin.
Kontak terakhir helikopter terekam di sekitar Air Terjun Mandin Damar, dengan titik koordinat 3° 6'54.58"S 115°41'21.62"E, atau sekitar 4 kilometer dari lokasi wisata. Helikopter naas itu mengangkut delapan orang, berikut nama-namanya:
- Capt Haryanto, Laki-laki
- Eng Hendra, Laki-laki
- Mark Werren, Laki-laki
- Yudi Febrian, Laki-laki
- Andys Rissa Pasulu, Laki-laki
- Santha Kumar, Laki-laki
- Claudine Quito, Laki-laki
- Iboy Irfan Rosa, Laki-laki