Daftar Chatbot AI yang Kumpulkan Data Pribadi Paling Banyak

Popularitas chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) terus meningkat. Beberapa chatbot populer yang digunakan antara lain seperti ChatGPT, Google Gemini, DeepSeek, Perplexity, hingga Grok di X/Twitter.
Hasil tersebut muncul setelah penyedia layanan VPN Surfshark menganalisis detail privasi 7 aplikasi chatbot populer di toko Apple App Store per 18 Februari 2025.
Label privasi ini memungkinkan pengguna mengetahui jenis data apa saja yang mungkin dikumpulkan oleh aplikasi, serta jenis data apa saja yang ditautkan ke pengguna (linked to you).
Menurut Apple, "data linked to you" berarti bahwa data dikumpulkan dengan cara ditautkan ke identitas pengguna, seperti ke akun, perangkat, atau detail pengguna.
Gemini paling banyak
Nah, berdasarkan analisis di label privasi, Gemini chatbot buatan Google yang dirilis pada Maret 2023, menjadi yang paling banyak mengumpulkan data.Tercatat, Gemini mengumpulkan 22 jenis data berbeda dari 10 kategori, mulai dari data lokasi, konten pengguna, riwayat pencarian, diagnostik hingga akses ke kontak pengguna.
Misalnya, untuk kategori konten pengguna (user content), Gemini berpotensi mengumpulkan konten yang mencakup e-mail atau pesan teks, foto atau video, percakapan dengan layanan pelanggan, serta jenis konten lain yang tidak dikategorikan secara spesifik.
Ini bukan berarti Gemini otomatis mengambil semua e-mail atau foto Anda dari ponsel, kecuali pengguna memberi izin eksplisit melalui integrasi atau ketika mengunggah secara aktif.
Namun dari sisi kebijakan privasi, Google menyatakan bahwa mereka bisa mengakses konten tersebut jika pengguna memberikan izin—dan itu tetap menjadi bagian dari data yang disimpan atau dianalisis.
Claude AI
Copilot
Lalu, chatbot AI dari Microsoft, Copilot disebut mengumpulkan 12 jenis data, dengan kategori umum lainnya seperti lokasi, diagnostik, konten pengguna, termasuk histori penggunaan.
DeepSeek

Ilustrasi DeepSeek, startup artificial intelligence (AI) asal Tiongkok ini berhasil mencuri perhatian dengan model AI terbarunya, DeepSeek R1. Model AI yang disebut-sebut mampu menyaingi ChatGPT.
DeepSeek, chatbot AI yang viral belakangan ini tercatat mengambil 10 jenis data pengguna seperti kontak, konten pengguna, identifier, diagnostik, dan data penggunaan.ChatGPT
Meski populer secara global, ChatGPT bikinan OpenAI tercatat hanya mengumpulkan 10 jenis data. Kategori yang dicatat mirip dengan DeepSeek, meski tanpa akses ke lokasi.
Perplexity
Kemudian, ada chatbot Perplexity yang juga mengumpulkan 10 jenis data. Uniknya, Perplexity tidak mengakses konten pengguna, tapi mencatat mengumpulkan data pembelian, lokasi, identifier, diagnostik, dan data penggunaan.
Grok

Layar yang menampilkan logo Grok, chatbot kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang dikembangkan oleh xAI, perusahaan Amerika Serikat milik Elon Musk, saat ditayangkan di Toulouse, Perancis, 13 Januari 2025.
Terakhir, ada Grok, chatbot dari xAI milik Elon Musk, menjadi yang paling minim mengumpulkan data di antara tujuh besar. Hanya tiga kategori yang tercatat, yakni informasi kontak, identifier, dan diagnostik.Visual Capitalist menyebutkan, jumlah jenis data yang dikumpulkan di setiap kategori bervariasi per chatbot, yang menghasilkan total yang berbeda. Lihat tabel di bawah untuk detailnya.
Ranking | Chatbot AI | Total jenis data yang dikumpulkan | Kategori/jenis data |
1 | Google Gemini | 22 | |
2 | Anthropic Claude | 13 | Contact Info: Email Address Name Phone Number |
3 | Microsoft Copilot | 12 | Location: |
4 | DeepSeek | 11 | User Content: |
5 | OpenAI ChatGPT | 10 | User Content: |
6 | Perplexity | 10 | Identifiers: |
7 | xAI Grok | 7 | Contact Info: Email Address Name Identifiers: User ID Device ID Diagnostics: Crash Data Performance Data Other Diagnostic Data |