Efek Perang Dagang, Industri Otomotif AS Diproyeksi Anjlok Tahun Ini

Penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) dan Kanada diproyeksi turun sebanyak 1,8 juta unit hingga 2 juta unit pada tahun ini dan tetap stagnan selama dekade berikutnya apabila perang dagang makin memburuk.
Kondisi ini akan terus memburuk sampai satu dekade ke depan atau 2035, di mana penjualan mobil di kawasan tersebut anjlok sampai 7 juta unit dibandingkan dengan skenario tanpa konflik perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
"Dan meskipun sebagian produksi mungkin pindah ke AS, itu tak akan cukup menggantikan kehilangan pekerjaan akibat biaya yang lebih tinggi dan penurunan penjualan," lanjutnya.
Kendaraan yang diproduksi di Meksiko dan Kanada terkena tarif ini, meskipun produsen mobil yang memenuhi ketentuan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dapat mengurangi nilai kandungan AS.
Pemerintah Trump juga memberlakukan tarif timbal balik dengan tarif yang bervariasi pada berbagai negara, namun tidak diterapkan pada Kanada dan Meksiko.
Tarif ini telah memaksa produsen mobil untuk melakukan perubahan produksi, dengan General Motors (GM) meningkatkan produksi truk di pabrik Indiana.
Sementara Stellantis, produsen truk Ram serta Jeep menghentikan sementara produksi di dua pabrik di Meksiko dan Kanada, memengaruhi lima fasilitas produksi di AS yang terhubung secara rantai pasok.
Produsen otomotif lainnya seperti Ford Motor dan Stellantis juga meningkatkan insentif penjualan untuk meredam kekhawatiran konsumen terhadap lonjakan harga akibat bea masuk.
Perlu diketahui, harga rata-rata mobil baru di pasar AS saat ini sebesar 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 825 juta (kurs Rp 16.500 per dolar AS). Di sisi lain, suku bunga kredit kendaraan terus mengalami kenaikan sejak pandemi Covid-19.
Di sisi lain, meskipun laju pertumbuhan penjualan mobil listrik alias electric vehicle (EV) telah melambat dalam beberapa tahun terakhir, Telemetry memperkirakan bahwa kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) akan menjadi jenis kendaraan yang paling umum di seluruh dunia dalam satu dekade, dengan 40,5 juta unit terjual.
Perusahaan tersebut juga memperkirakan volume BEV di Kanada dan AS akan mencapai 8,8 juta unit dalam skenario tanpa konflik perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, terutama dengan semakin banyaknya pilihan seperti EV dengan jangkauan lebih panjang.