Jangan Lupa Menyiapkan Hospital Bag Sebelum Melahirkan, Apa Itu?

Hospital bag, hospital bag, BPJS Kesehatan, melahirkan pakai bpjs, melahirkan pakai bpjs di rumah sakit, hospital bag melahirkan, hospital bag adalah, apa itu hospital bag, Jangan Lupa Menyiapkan Hospital Bag Sebelum Melahirkan, Apa Itu?

Arief (33) dan Annisa (29) termasuk orangtua yang menyiapkan hospital bag. Bahkan, hospital bag sudah rapi saat usia kandungan baru sekitar enam bulan.

Hospital bag penting banget buat dipersiapkan dari jauh hari sebelum lahiran. Kita enggak tahu nanti lahirannya kapan, bisa saja istri tiba-tiba kontraksi,” ujar Arief kepada Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Anak pertama Arief dan Annisa lahir pada 1 April lalu secara caesar di salah satu rumah sakit di Depok menggunakan BPJS Kesehatan.

“Istri saya HPL (Hari Perkiraan Lahir) tanggal 8 April, tiba-tiba 1 April sudah kontraksi dan pecah ketuban. Karena sudah mempersiapkan hospital bag, kami enggak harus bolak-balik ke rumah,” terang Arief.

Waktu tempuh dari kediaman Arief dan Annisa ke rumah sakit itu sekitar lima menit menggunakan motor. Meski cukup dekat, ia tidak ingin bersantai perihal persiapan hospital bag.

“Dan berkas-berkas juga harus disiapin di dalam hospital bag sebelum lahiran. Jadi, ketika di rumah sakit dan dimintai berkas atau fotokopi berkas, sudah siap semua. Jadinya serba cepat,” papar dia.

Senada dengan Arief dan Annisa, ia pun menganggap hospital bag penting. Jadi, calon ayah dan ibu tidak terburu-buru dalam menyiapkan kebutuhan ibu dan bayi.

“Menurut saya, waktu yang tepat untuk mempersiapkan bisa sejak awal trimester tiga atau pas usia kandungan sudah tujuh bulan,” kata Nauli, Selasa (8/4/2025).

Apa saja yang harus disiapkan?

Nauli mengatakan, ia dibantu oleh keluarganya dalam mempersiapkan hospital bag. Namun, ia juga mencari sendiri tentang apa saja yang perlu disiapkan lewat konten persiapan persalinan di media sosial.

Terkait isinya, hospital bag milik Nauli terdiri dari berkas-berkas yang diperlukan termasuk buku pink atau buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

“Saya juga bawa baju bayi, kain bedong bayi, kain jarik, popok orang dewasa untuk masa nifas, popok bayi, pompa ASI, dan botol bayi,” tutur Nauli.

Untuk Arief dan Annisa, persiapan hospital bag turut dibantu oleh adik Arief yang baru saja melahirkan. Isi tasnya terdiri dari pakaian bayi, popok bayi dan orang dewasa, kain bedong, serta berkas yang diperlukan untuk administrasi termasuk buku KIA.

Selanjutnya adalah botol bayi untuk mengantisipasi ketika sang anak enggan meminum ASI langsung atau direct breastfeeding (DBF), pompa ASI, dan alat sterilisasi botol bayi.

“Sebenarnya istri sudah kontraksi palsu dari sebelum Lebaran. Akhirnya, tanggal 1 April, kejadian (kontraksi asli). Alhamdulillah sudah nyiapin semua perlengkapan dalam satu tas, jadi langsung dibawa saat keadaan darurat,” ucap Arief.