Tes Lengkap Kia Carens 1.5, dari Desain sampai Biaya Servis

Kia Carens, Carens, test drive, tes lengkap, kia carens premiere, Tes Lengkap Kia Carens 1.5, dari Desain sampai Biaya Servis

Dibandingkan kompetitor di segmen medium MPV, Carens bukan yang paling besar. Misal dengan Toyota Kijang Innova Reborn yang punya ukuran panjang 4.735 mm, lebar 1.830 mm serta tinggi 1.795 mm, Carens jelas lebih kecil.

Sementara bila dibandingkan dengan Mitsubishi Xpander yang memiliki dimensi panjang 4.595 mm, lebar 1.750 mm, dam tinggi 1.730 mm, maka ukuran Carens cukup setara dengan mobil kelas Low MPV atau Low SUV.

Alhasil dengan dimensi yang lebih ringkas, mengendarai Carens sebetulnya terasa mudah buat di perkotaan. Dan dengan ground clearance cukup tinggi serta tampilan gagah, berkendara melewati jalanan yang kasar atau berlubang juga tetap tenang.

Dari luar, Kia Carens 1.5 yang diulas kali ini tidak memiliki perbedaan yang begitu kentara dibandingkan Carens 1.4 Turbo. Sedangkan di interiornya, Carens 1.5 punya pilihan 7-seater dan 6-seater.

Kalau di varian 6-seater, Carens pakai jok captain seat. Sementara tipe 7-seater, meski tidak captain seat tetap nyaman karena ada arm rest yang bisa dilipat.

Pilihan konfigurasi ini sebetulnya lebih berpengaruh pada akses masuk penumpang belakang. Kalau di 6-seater, penumpang bisa masuk lewat gang di tengah-tengah jok captain seat.

Apalagi interior Carens generasi keempat juga terbilang lapang dengan nuansa warna kombinasi hitam-putih. Terlebih ada sunroof yang bikin kabin terasa lebih lega.

Bicara soal desain eksterior memang akan kembali lagi ke masalah selera. Carens terbaru yang diimpor dari India memang jauh berubah dibandingkan model generasi ketiga yang berkiblat ke Eropa.

Kia Carens 1.5 tidak memiliki perbedaan tampilan dan desain dibandingkan varian 1.4 Turbo. Mobil ini tetap menjadi MPV dengan sentuhan SUV yang khas. Tapi bagaimana dengan fiturnya?

Untuk sistem perlampuan, Carens sudah pakai LED seluruhnya. Kemudian pelek pakai model two tone ukuran 16 inci. Lalu terdapat roof rail dan sunroof di atas, serta antena model shark fin.

Masuk ke interior, nuansa yang ditawarkan terbilang mewah. Aksen dasbor dominan pakai piano black, serta terdapat beberapa detail menarik. Salah satunya adanya tempat menaruh pengharum mobil dan tempat uang receh.

Fitur wireless charging juga hadir pada Carens 1.5, yang memberikan kemudahan untuk mengisi daya smartphone. Selain itu terdapat beberapa colokan Tipe-C dari depan sampai belakang.

Tapi untuk MPV seharga Rp 420 juta (tipe Premiere 7-seater) dan Rp 430 juta (tipe Premiere 6-seater), sistem rem tangan masih konvensional, belum elektronik. Menariknya, sudah tersedia ventilated seat buat pengemudi dan penumpang depan.

Meski terbilang canggih, head unit ini mudah digunakan pengendara awam. Pengaturannya terbilang jelas dan gampang. Terlebih sudah ada fitur Apple CarPlay dan Android Auto.

Satu catatan datang dari posisi dasbor yang agak miring, membuat layar head unit ikut merebah ke belakang. Bikin layar head unit jadi terasa kurang terang saat berkendara di bawah terik matahari.

Beranjak ke bagian jok tengah, Carens 1.5 cukup nyaman buat penumpang. Sebab mobil ini jok baris kedua yang bisa diatur maju-mundur, memberikan ruang kaki yang lega.

Kemudian, terdapat meja lipat yang punya beragam fungsi. Dari tempat untuk bekerja, makan, sampai menaruh gawai untuk memberikan tontonan buat anak-anak.

Jok baris kedua mungkin jadi tempat paling nyaman buat penumpang, karena selain punya beberapa fitur tadi, penumpang juga bisa memanfaatkan arm rest yang besar dan ada tirai di jendela kanan-kirinya untuk meningkatkan privasi.

Sebagai sebuah MPV, Carens 1.5 juga punya kepraktisan yang baik. Pintu baris kedua mobil ini bisa terbuka hampir 90 derajat, bikin penumpang baris ketiga mudah masuk.

Lalu akses masuk buat penumpang baris ketiga bisa dengan memencet tombol di bagian atas jok baris kedua. Jok dapat seketika terlipat dengan mekanisme one touch tumble.

Buat penumpang dengan tinggi 160-165 Cm, jok baris ketiga mobil ini masih cukup akomodatif. Bahkan ruang kaki belum habis saat bangku baris tengah dimundurkan secara maksimal. Ventilasi AC buat penumpang belakang juga ada.

Tapi memang buat penumpang dengan tinggi 165 Cm ke atas, jok baris kedua harus sedikit dimajukan agar lebih nyaman. Meski begitu, hal ini tidak sampai mengorbankan kenyamanan penumpang di tengah.

Buat tambahan, ada sedikit ruang di bawah bagasi untuk menaruh benda-benda ukuran lebih kecil, seperti sepatu atau semacamnya. Sedangkan di baris paling depan, terdapat ruang penyimpanan di bawah jok penumpang.

Ketika jok baris ketiga dilipat, Carens 1.5 menyajikan ruang bagasi yang makin lega. Sebab jok bisa rata dengan lantai saat terlipat. Tapi sayang pintu bagasi masih dibuka secara manual, belum ada fitur power back door.

Setelah membahas soal desain dan fitur, ulasan Kia Carens 1.5 berlanjut ke rasa berkendara. Secara umum, mobil ini hanya berbeda dari sektor mesin dibandingkan Carens 1.4 Turbo yang pernah kami tes sebelumnya.

Secara spesifikasi, Carens bermesin 1.400 cc turbo yang dikombinasikan dengan transmisi Dual Clutch 7-percepatan, menghasilkan 138 Tk pada 6.000 rpm dan torsi 242 Nm pada rentang 1.500-3.200 rpm.

Sementara itu, Carens dengan mesin 1.500 cc menghasilkan 115 PS atau sekitar 113 Tk pada 6.300 rpm dan torsi 144 Nm pada 4.500 rpm. Tenaga dan torsi tadi disalurkan ke roda depan dengan transmisi IVT dengan 8-percepatan virtual.

Secara figur tenaga dan torsi, Carens 1.5 memang lebih inferior dibandingkan Carens 1.4 Turbo. Namun dari impresi berkendaranya, mobil ini tidak terasa lambat.

Rasa berkendara dan penyaluran tenaganya lebih halus namun tetap responsif, dibandingkan model bermesin turbo dengan transmisi Dual Clutch yang agak canggung buat stop and go.

Dan pastinya nyaman dan tidak pegal buat perjalanan jauh. Setirnya juga cukup ringan saat dipakai bermanuver di tengah kota, dan bobotnya menjadi lebih berat ketika melaju di jalan tol.

Buat bermanuver, handling Carens 1.5 terasa cukup baik walaupun masih ada limbung. Ketika dipakai belok-belok di pegunungan pun terasa anteng dan cukup presisi dibandingkan kompetitornya.

Dengan dimensi yang mendekati ukuran Low MPV, mengendarai Carens 1.5 terasa mudah. Dari luar ukurannya tidak besar, tapi di dalam terasa lapang.

Beralih ke bantingan suspensi, Carens 1.5 terasa nyaman. Baik saat melaju di jalanan perumahan, jalan berlubang atau berbatu, maupun di jalan bebas hambatan.

Soal kekedapan kabin, mobil ini juga terasa baik. Kebisingan yang berasal dari bagian roda ataupun dari sisi samping terdengar minim sewaktu berkendara.

Kia Carens Premiere 1.5 mengusung mesin dengan kapasitas lebih besar dibandingkan varian turbo, tapi dengan keluaran tenaga yang lebih kecil. Lantas, bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya?

Berdasarkan pengujian redaksi Kompas.com, konsumsi bahan bakar Carens bermesin Smartstream Gamma II 4-silinder berkapasitas 1.497 cc berpenggerak FWD dan dikombinasikan transmisi CVT, mampu menghasilkan 16,3 Km per liter.

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi BBM Carens 1.5 mungkin sama iritnya dengan mobil-mobil di kelas Low MPV, bahkan cenderung lebih hemat. Terlebih mobil ini menawarkan kenyamanan dan kepraktisan yang lebih baik.

Namun perlu diingat bahwa catatan konsumsi bahan bakar ini tidak bisa dijadikan patokan. Sebab, setiap penguji bisa saja mendapatkan hasil yang berbeda.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi bahan bakar mulai dari gaya berkendara, kondisi jalan, bahan bakar yang digunakan, bobot kendaraan, beban yang dibawa di kabin dan sebagainya.

Meski begitu, dengan rata-rata konsumsi BBM tersebut, mobil ini tergolong irit untuk digunakan sehari-hari baik di dalam kota, ataupun dibawa pelesir ke luar kota.

Kia Carens 1.5 yang meluncur pada tahun 2022, dijual dengan harga Rp 420 juta (tipe Premiere 6-seater) dan Rp 430 juta (tipe Premiere 7-seater). Meskipun terbilang cukup tinggi, apakah biaya perawatan berkalanya juga termasuk mahal?

Berdasarkan data yang kami peroleh dari PT Kreta Indo Artha (KIA), selama 5 tahun pemakaian atau sekitar 100.000 Km, konsumen harus mengeluarkan biaya servis sebesar Rp 22.863.408.

Mesin tersebut mampu memproduksi tenaga sebesar 115 Tk dan torsi maksimal 144 Nm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda depan melalui sistem transmisi Intelligent iVT.

Oli mesin: Rp 1.125 - Filter oli: Rp 147.200 - Filter udara: Rp 230.704 - Filter AC: Rp 301.700 - Filter bahan bakar: Rp 726.800 - Van Belt: Rp 228.500 - Oli transmisi: Rp 1.832.000 - Gasket oil draing plug: Rp 7.400 - Minyak rem: Rp 126.000 - Engine coolant: Rp 183.000