Tes Lengkap Toyota Hilux Rangga Mesin Bensin Transmisi Manual

Rangga, Hilux Rangga, test drive, mobil pikap, rangga, Toyota Hilux Rangga, Tes Lengkap Toyota Hilux Rangga Mesin Bensin Transmisi Manual

Toyota Hilux Rangga merupakan kendaraan pikap ringan terbaru yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2024. Meskipun terlihat seperti produk lokal, desainnya sesungguhnya berakar dari Toyota Hilux Champ yang lebih dulu diluncurkan di Thailand.

Keduanya adalah bentuk produksi massal dari konsep kendaraan pikap modular Toyota IMV-0 (Innovative International Multi-purpose Vehicle), sebuah platform global yang dirancang dengan fleksibilitas tinggi dan biaya produksi rendah.

IMV-0 pertama kali diperkenalkan di Thailand pada tahun 2022 sebagai konsep kendaraan yang dapat dikustomisasi menjadi berbagai bentuk seperti ambulans, mobil toko, pikap, bahkan SUV.

Hilux Champ kemudian menjadi implementasi nyata pertama dari konsep IMV-0. Diluncurkan di Thailand pada akhir 2023, Hilux Champ tampil dengan desain sederhana dan berkarakter.

Kendaraan ini dibekali dengan sasis ladder frame dan ditawarkan dalam berbagai konfigurasi panjang sasis serta jenis kabin, memungkinkan berbagai macam penyesuaian.

Desain kotak dan fungsionalnya sengaja dipertahankan agar mudah dimodifikasi oleh pelaku usaha kecil hingga menengah, seperti UMKM dan pengusaha logistik. Champ menjadi solusi terjangkau dan praktis bagi banyak pelaku industri lokal di Thailand.

Sebagai versi Indonesia dari Hilux Champ, Toyota Hilux Rangga juga mengusung filosofi fleksibilitas dan keterjangkauan, namun dengan penyesuaian desain dan identitas yang lebih mengakar secara lokal.

Rangga mempertahankan bentuk kotak khas IMV-0 namun menghadirkan sentuhan desain yang lebih menarik, seperti penggunaan grill dan lampu depan yang berbeda.

Dimensi keseluruhan cukup proporsional dan menarik dilihat. Bak belakangnya cukup besar dengan dimensi panjang 4,9 meter dan lebar 2,39 meter. Toyota juga menyediakan aksesori bed liner untuk melapisi bak agar tidak kotor dan cepat rusak.

Di pintu belakang juga ada tulisan ‘Toyota’ yang besar sebagai identitas. Adapun tulisan ‘Hilux Rangga’ berada di pintu sisi kanan dan kiri.

Masuk ke interior, nuansa yang diberikan cukup simpel dan terlihat tahan banting. Desain dasbor tampak mengotak dengan bahan plastik keras yang kokoh.

Hal ini membuat pikap ini relatif lebih ringkas buat jalanan Jabodetabek ataupun kota besar lainnya yang sering macet dan didominasi gang sempit.

Secara tampilan, Hilux Rangga menjadi pikap dengan kap mesin panjang. Berbeda dengan dua saingannya seperti Mitsubishi L300 dan Isuzu Traga, atau yang lebih kecil seperti Daihatsu Gran Max atau Suzuki Carry yang tidak memiliki kap mesin.

Kebetulan varian yang redaksi Kompas.com coba, merupakan tipe Bensin Pick Up 2.0 High M/T yang dibanderol Rp 217,5 juta per Mei 2025.

Fitur sederhana Hilux Rangga tercermin dari desain interior simpel. Di panel pintu cuma ada handel buka pintu. Bahkan untuk buka jendela masih pakai sistem engkol.

Bahan dasbor dan door trim dari plastik keras berwarna hitam. Pemilihan material tersebut sebenarnya masuk akal, karena Rangga digunakan sebagai kendaraan komersial, lebih mementingkan daya tahan daripada kemewahan.

Pada bagian klaster instrumen juga sederhana, cuma ada speedometer, indikator bensin, dan odometer dengan fitur trip A dan B. Tidak ada takometer atau penunjuk putaran mesin, diganti dengan tulisan ‘TOYOTA HILUX’.

Kemudian ke bawah lagi ada tombol lampu hazard, kenop blower, dan dua cup holder, serta ada tempat penyimpanan terbuka. Selain itu, terdapat power outlet 12 volt untuk mengisi daya telepon genggam, tapi harus tambah adaptor.

Sementara di sisi penumpang depan, tersedia tempat seperti rak untuk menyimpan barang. Serta ada glovebox yang bukaanya tidak terlalu besar tapi isinya cukup dalam.

Buat bangku, varian High dilengkapi dengan head rest. Kalau terpaksa harus duduk bertiga di depan, bangku penumpang punya kontur seperti menyambung antara pengemudi dan penumpang, yang bisa dimanfaatkan untuk duduk.

Kemudian dari fitur keamanan, varian High dilengkapi dengan Anti-lock Breaking System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD). Airbag ada dua buah, serta terdapat 3 Point Retractable Seat Belt with ELR dan Warning.

Pengemudi bisa mendapatkan posisi berkendara yang cukup ergonomis, sebab bangku bisa diatur maju-mundur, dan sandaran punggung bisa direbahkan. Sementara setir, bisa diatur tilt, tapi belum dapat fitur teleskopik.

Sebelum berkendara, mesin pun dinyalakan dengan memutar kunci sambil menginjak kopling. Suara kitiran mesin bensin 2.000 cc 1TR-FE yang bertenaga 139 Tk dan torsi 183 Nm terasa begitu familiar.

Maklum saja, mesin ini juga dipakai pada Kijang Innova Reborn. Namun satu hal yang berbeda datang dari rasio gigi yang terasa lebih rapat.

Walaupun Hilux Rangga tidak memiliki takometer, terasa bahwa putaran mesin ini lebih meraung, ketimbang milik Innova Reborn, terutama saat melaju di kecepatan 60 Kpj ke atas.

Saat berjalan tanpa muatan, mobil sudah bisa melaju dengan hanya melepas kopling secara perlahan. Pedal koplingnya pun relatif ringan, tidak begitu berat buat harian.

Walaupun pikap ini mengusung mesin bensin, torsi yang ditawarkan tidak kalah dari varian diesel. Mobil terasa cukup bertenaga untuk ukuran mobil niaga.

Untuk setir, Rangga sudah dilengkapi power steering. Sehingga saat manuver di kecepatan rendah atau parkir, tidak perlu usaha terlalu banyak untuk memutar setir.

Dan asyiknya lagi, Rangga punya radius putar hanya 4,9 meter. Membuat pikap ini lebih leluasa ketika putar balik atau masuk ke dalam gang sempit.

Tapi karena dimensi mobil yang panjang hampir mencapai 5 meter dan lebar nyari 1,8 meter, pengendara harus lebih hati-hati saat parkir. Apalagi fitur sensor parkir dan spion retractable absen di Hilux Rangga.

Kebetulan unit yang dites redaksi Kompas.com adalah Hilux Rangga Bensin 2.0 High M/T yang dilengkapi fitur rem ABS dan EBD.

Mengerem saat kecepatan tinggi, apalagi saat di jalan tol, terasa lebih percaya diri. Karena pengendara tidak khawatir mengalami roda terkunci dan tergelincir.

Namun saat mengebut di jalan tol, interior terasa lebih bising. Karena suara dari road noise dan mesin menginterupsi kabin. Selain itu, saat kondisi hujan, suara rintik gerimis dan hujan juga tidak bisa diredam dengan baik.

Oleh sebab itu, berkendara dengan Hilux Rangga paling enak di dalam kota dengan kecepatan di bawah 60 Kpj. Sebab suara bising belum begitu terdengar di kabin, dan mesin masih berputar dengan santai, yang ujung-ujungnya bikin konsumsi BBM lebih hemat.

Tapi sebagai kendaraan niaga, secara umum Hilux Rangga jelas menawarkan rasa berkendara yang lebih nyaman dari banyak kompetitor, terutama pikap tanpa bonnet.

Maka dari itu, sebelum berkendara, Hilux Rangga harus diisi BBM sampai penuh. Setelah BBM diisi penuh sampai ke bibir tangki, mobil diajak berkendara sejauh kurang lebih 89,6 Km di rute dalam kota yang didominasi kemacetan.

Pada rute ini mobil berjalan di kecepatan bervariasi, antara 20 Kpj sampai 60 Kpj. Melewati jalan raya, jalan perumahan, hingga gang-gang sempit di perkotaan.

Usai berkeliling, BBM kembali diisi sampai ke bibir tangki seperti awal pengisian. Hasilnya, butuh bahan bakar sebanyak 9,360 liter untuk sampai penuh kembali.

Dengan metode pengukuran full to full, konsumsi BBM yang didapat sekitar 9,57 Km per liter. Angka tersebut sebetulnya masuk kategori wajar buat mesin 2.000 cc.

Dari pengetesan ini dapat disimpulkan bahwa hasil konsumsi bahan bakar Hilux Rangga bermesin bensin tidak sehemat varian diesel, atau selisih sekitar 5,1 liter BBM.

Toyota Hilux Rangga yang meluncur resmi pada akhir 2024, dijual dengan harga mulai Rp 190,3 juta (tipe Cab & Chassis 2.0 Standard M/T) hingga Rp 306,9 juta (tipe Pick Up 2.4 Diesel High A/T).

Berdasarkan data yang kami peroleh dari PT Toyota Astra Motor (KIA), selama 5 tahun pemakaian atau sekitar 100.000 Km, konsumen Hilux Rangga Besin 2.0 M/T harus mengeluarkan biaya servis sebesar Rp 18.495.000.