Jangan Libatkan Anak dalam Konflik Perceraian, Mengapa?

konflik loyalitas, perceraian orangtua, dampak perceraian pada anak, pengaruh perceraian orangtua bagi psikologis anak, jangan libatkan anak dalam konflik perceraian, cerai damai, Jangan Libatkan Anak dalam Konflik Perceraian, Mengapa?

– Perceraian antara kedua orangtua bukanlah hal yang mudah untuk diterima oleh anak, terlebih jika perceraian tersebut tidak terjadi secara damai. 

“Orangtua harus menghindari anak berada di tengah-tengah dan anak tidak harus memilih antara si ayah atau si ibu,” jelas Fionna kepada Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

“Anak itu posisinya harus netral. Maka jangan pernah memposisikan mereka sebagai penyampai pesan, misalnya ayah marah-marah sama ibu, tapi lewat anaknya atau sebaliknya,” ujarnya.

Menjadikan anak sebagai alat pengawas atau menanyakan soal siapa yang salah dan benar justru dapat menimbulkan kebencian anak terhadap salah satu pihak.

“Hindari menyuruh anak untuk mengawasi salah satu orangtuanya atau justru menjadikan dia pihak yang tidak netral dengan menanyakan, siapa yang benar atau salah,” tegasnya.

Dengan komunikasi yang sehat dan batasan peran yang jelas, anak bisa tetap merasa aman dan tidak kehilangan hubungan emosional dengan kedua belah pihak.

“Sebisa mungkin mengusahakan kondisi anak netral dan menekankan bahwa ini hanya konflik antara orangtua, bukan antara anak dan orangtuanya,” pungkas Fionna.