Perbedaan Mesin Hybrid dan PHEV

mobil, hybrid, PHEV, Hybrid, mesin, Mobil, plug in hybrid, perbedaan mesin, Perbedaan Mesin Hybrid dan PHEV

– Chery mengonfirmasi akan segera meluncurkan Chery Tiggo 8 CSH, mobil plug-in hybrid (PHEV) yang digadang bakal jadi andalan baru di pasar kendaraan elektrifikasi.

Perlu diketahui, Tiggo 8 CSH merupakan model PHEV terbaru dari Chery. Nama CSH merupakan singkatan dari Chery Super Hybrid, label khusus yang digunakan Chery untuk lini kendaraan PHEV.

Sebagai informasi, mobil PHEV umumnya mendominasi segmen kelas atas. Beberapa pemain di segmen ini antara lain Toyota Prius PHEV, sejumlah model dari BMW dan Volvo, serta Lexus RX 450h+ Luxury.

Baik hybrid dan PHV keduanya sama-sama mengandalkan kombinasi mesin bensin dan motor listrik, namun ada beberapa perbedaan penting dalam mekanisme, efisiensi, dan cara penggunaannya sehari-hari.

Isi daya baterai dilakukan saat mobil mengerem atau melambat, energi yang biasanya terbuang akan dikonversi menjadi listrik dan disimpan kembali di baterai. Selain itu, mesin bensin juga berperan dalam mengisi daya saat mobil berjalan.

Sementara PHEV punya sistem pengisian daya layaknya mobil listrik murni (EV). Biasanya tersedia dua port di bodi mobil, yaitu satu untuk bahan bakar, satu lagi untuk charging listrik.

Mobil hybrid konvensional dibekali baterai berkapasitas kecil karena hanya digunakan untuk membantu akselerasi, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mendukung kinerja mesin di kecepatan rendah.

Sebaliknya, PHEV punya baterai berkapasitas jauh lebih besar. Ini memungkinkan mobil melaju lebih jauh hanya dengan tenaga listrik, tanpa bantuan mesin bensin.

Baterai kecil pada mobil hybrid membuat mode listriknya hanya aktif dalam kondisi tertentu—misalnya saat kecepatan rendah atau saat berhenti, seperti di lampu merah.

Ini jadi keunggulan utama PHEV, karena dalam penggunaan sehari-hari, pengemudi bisa bepergian tanpa menggunakan bensin sama sekali, asalkan baterai terisi penuh.

Pada dasarnya mobil hybrid tetap mengandalkan mesin bensin sebagai sumber tenaga utama. Motor listrik hanya bekerja sebagai pendamping untuk membantu efisiensi.

Keunggulan PHEV terletak pada fleksibilitasnya. Dalam kondisi ideal di mana baterai selalu terisi, pengemudi bisa pakai mode full electric yang membuat konsumsi bahan bakar sangat minim.