Pendiri Instagram: Mark Zuckerberg Anggap Kami Ancaman

Instagram, Kevin Systrom, Mark Zuckerberg, aplikasi, Facebook, media sosial, instagram, Aplikasi, Pendiri Instagram: Mark Zuckerberg Anggap Kami Ancaman

Pendiri Instagram (IG), Kevin Systrom mengungkap fakta bahwa CEO Meta, Mark Zuckerberg menilai aplikasi IG sebagai ancaman bagi Facebook. 

Pernyataan itu disampaikan Systrom dalam sidang anti-monopoli Meta di mana Federal Trade Commission (FTC), menggugat dan mendesak induk Facebook itu untuk menjual Instagram dan WhatsApp setelah diakuisisi. 

Systrom juga seolah menyayangkan aplikasi bikinannya diakuisisi. Sebab menurutnya, Instagram mungkin masih bisa sukses walau berdiri sendiri, bukan di bawah naungan Meta. 

Di pengadilan juga ditampilkan data pertumbuhan Instagram vs Facebook, khususnya setelah fitur notifikasi promosi Instagram ke Facebook dan posting antar aplikasi.  

Zuck galau antara Instagram dan Facebook

Saat Instagram hanya memiliki sejumlah kecil karyawan dan mencapai satu miliar pengguna, Systrom merasa bahwa Zuck kurang berinvestasi di aplikasinya, walaupun sudah diakuisisi.

Sekitar tahun 2017, Facebook mengalokasikan sumber daya internal untuk mendukung potensi tren tersebut. Setidaknya, 300 karyawan dikerahkan di Facebook, sementara Instagram tak kebagian tambahan pekerja.

Kemudian setelah skandal data Cambridge Analytica yang menyorot praktik perlindungan privasi di Facebook, Systrom bersaksi bahwa Instagram tidak kebagian sepeser pun dari total miliaran dollar AS yang dijanjikan Zuck dalam bentuk sumber daya dan keamanan. 

Sebaliknya, Instagram hanya diberikan akses ke tim terpusat yang sebenarnya difokuskan untuk Facebook. Bahkan beberapa tahun sebelumnya, Zuck mendadak menarik tim pertumbuhan Facebook yang sudah dialokasikan untuk membantu Instagram.

"Saya kira sebagai pendiri Facebook, dia (Zuck) bimbang tentang mana yang lebih baik, apakah Instagram atau Facebook. Dan saya pikir ada hal-hal emosional yang manusiawi terjadi," terang pendiri Instagram itu.

Terlepas dari beberapa kesaksian itu, Systrom juga mengakui bahwa Meta memang membantu Instagram meraih kesuksesan berikutnya hingga mencapai pertumbuhan yang luar biasa, dihimpun KompasTekno dari Bloomberg.

Adapun sidang antimonopoli Meta ini masih akan berlanjut. FTC menilai bahwa Meta memonopoli jejaring sosial secara ilegal dengan membeli Instagram pada tahun 2022 dan WhatsApp pada tahun 2014.

Jika tuduhan itu terbukti, maka FTC bisa mendesak Meta melakukan restrukturisasi atau bahkan menjual Instagram dan WhatsApp, sehingga tidak dimiliki oleh Meta lagi.