Mark Zuckerberg Terancam Kehilangan Instagram dan WhatsApp

Meta, Facebook, Instagram, WhatsApp, instagram, meta, Mark Zuckerberg Terancam Kehilangan Instagram dan WhatsApp

Mark Zuckerberg, CEO Meta (induk Facebook, Instagram, dan WhatsAopp) saat initerancam kehilangan dua layanan andalannya, yaitu media sosial Instagram dan layanan pesan instan WhatsApp.

Sebab, Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) Amerika Serikat sejak 2020 menginvestigasi apakah raksasa media sosial Meta (dahulu Facebook) mengakuisisi Instagram dan WhatsApp demi mencegah persaingan.

Jika tuduhan itu terbukti, maka FTC bisa mendesak Meta melakukan restrukturisasi atau bahkan menjual Instagram dan WhatsApp, sehingga tidak dimiliki oleh Meta lagi.

Menurut pengacara FTC, Daniel Matheson dalam sebuah pernyataan terbarunya, menyebutkan bahwa induk Facebook itu membeli dua startup (Instagram dan WhatsApp), karena khawatir keduanya menjadi ancaman serius bagi dominasi Meta.

Dalam kesempatan tersebut, Zuck membantah tuduhan FTC, termasuk soal tuduhan bahwa Meta memegang kendali monopoli platform berbagi konten antar-teman dan keluarga, di mana Meta bersaing dengan Snapchat atau MeWe di AS.

Zuck juga menegaskan bahwa praktik berbagi dengan teman dan keluarga hanya salah satu prioritas media sosialnya. Prioritas lainnya yaitu memungkinkan pengguna menemukan konten.

Meski demikian, sejak tahun 2018 di mana Facebook mengutamakan konten dari teman pengguna ketimbang konten publik, orang-orang justru memilih membagikan konten lewat chat, bukan ke feed. Walhasil, Zuck menilai bahwa pengguna keliru memahami fokus layanan media sosialnya.

Bos Meta ini memproyeksikan bahwa ada sekitar 20 persen konten di Facebook dan 10 persen di Instagram yang dibuat oleh teman-teman pengguna, bukan dari akun yang diikuti berdasarkan minatnya.

FTC juga membongkar e-mail yang menunjukkan bahwa Zuck mengusulkan akuisisi Instagram sebagai upaya untuk menyingkirkan kompetitor potensial Facebook. Bagi Zuck saat itu, "lebih baik membeli daripada bersaing,".

Meski demikian, Zuck berdalih bahwa akuisisi Instagram pada tahun 2012 dan WhatsApp pada tahun 2014, telah menguntungkan pengguna. Argumennya saat itu juga dinilai sudah tidak relevan lagi untuk saat ini, utamanya di tengah persaingan dengan TikTok, YouTube hingga aplikasi pesan bikinan Apple, iMessage.

Adapun sidang terkait kasus ini masih akan berlangsung hingga sekitar Juli 2025 nanti. FTC menuntut Meta untuk menjual Instagram dan WhatsApp guna memulihkan persaingan dan mencegah praktik anti-monopoli.

Sementara bagi Meta, bila kehilangan Instagram, dapat berdampak pada laba bersih perusahaan. Firma riset periklanan Emarketer memproyeksikan bahwa Instagram bakal menghasilkan 37,13 miliar dollar AS (sekitar Rp 624 triliun) pada tahun 2025.

Di samping itu, WhatsApp memang menyumbang sedikit pendapatan bagi Meta, dihimpun KompasTekno dari Reuters, Rabu (16/4/2025). Namun aplikasi pesan instan ini memiliki jumlah pengguna harian yang besar, sehingga dapat meningkatkan upaya Meta untuk mendulang untung dari fitur seperti chatbot dan lainnya.