Mengapa Anak Perlu Konsumsi Makanan Beragam? Ini Alasannya

Pemberian gizi yang tepat membantu tumbuh kembang anak menjadi optimal. Alhasil, tak sedikit orangtua yang pemilih perihal jenis makanan yang bakal dikonsumsi buah hati.
Kendati demikian, dokter spesialis anak dr. Ian Suteja, Sp.A mengatakan, tidak ada makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi untuk perkembangan otak anak yang lebih optimal.
“Sebenarnya di dunia kedokteran tidak ada istilah seperti itu. Jadi, yang dianjurkan adalah makan makanan yang beragam justru,” ujar dr. Ian di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Salmon, misalnya, dapat membantu perkembangan otak anak yang lebih optimal. Contoh lainnya, anak wajib minum susu sebanyak dua liter sehari supaya tumbuh tinggi.
Namun, ayah dan ibu tidak dianjurkan hanya memberi satu jenis makanan tertentu.
Anak dianjurkan makan makanan beragam, kenapa?
Dokter spesialis anak dr. Ian Suteja, Sp.A dalam konferensi pers peluncuran acara pembelajaran imersif berkonsep ?Futuristic City? oleh Wyeth Nutrition S-26 di Main Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Ian mengatakan, tidak ada dokter spesialis anak yang akan menganjurkan anak untuk harus makan satu jenis makanan saja.
“Yang kami anjurkan adalah makan makanan yang beragam. Buah-buahan ada yang warna kuning, merah, lalu ada juga sayuran. Semua (makanan) mengandung nutrisi yang berbeda-beda,” jelas dia.
Mengonsumsi berbagai macam makanan memungkinkan tubuh anak menyerap nutrisi yang beragam. Hal ini tidak hanya mengoptimalisasi perkembangan otak, tetapi juga fisik anak.
“Jadi, beragam rasa, beragam nutrisi, dan beragam variasi, itu semakin bagus untuk otak,” pungkas Ian.
Akan tetapi, khusus anak berusia di bawah satu tahun, mereka tidak boleh mengonsumsi madu karena kandungannya belum bisa dinetralisisasi oleh tubuhnya.
Begitu pula anak berusia di bawah tiga tahun yang dilarang mengonsumsi semua makanan pedas.