Kenapa Gunung Gamkonora Menarik untuk Didaki?

 Gunung Gamkonora di Halmahera Barat menyimpan daya tarik utama bagi para pendaki di Maluku Utara. Salah satu alasannya karena keindahan puncaknya yang kerap disebut seperti gunung-gunung di Eropa.

Gunung dengan ketinggian 1.635 meter di atas permukaan laut itu terletak di Pulau Halmahera, tepatnya di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Namun Gunung Gamkonora tak hanya soal keindahan alamnya, nuansa budaya yang kental, hingga cerita spiritual menjadikannya tempat dengan pengalaman mendaki yang berbeda dari biasanya.

“Karakter uniknya, kalau dia tuh ada karst-karstnya tuh mirip kayak di gunung-gunung di Norwegia, Finlandia kayak gitu,” ujar Kepala Bidang Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat, Haris Atid, Kamis (29/5/2025).

Apa saja hal menarik dari Gunung Gamkonora?

1. Jalur Pendakian yang Penuh Variasi

Gunung Gamkonora memberikan pengalaman trekking yang berlapis. Pendaki akan memulai perjalanan dari kebun-kebun warga, lalu masuk ke hutan dengan pepohonan produktif, naik ke kawasan hutan lindung yang rapat, dan berakhir di wilayah alang-alang sebelum mencapai puncak.

“Setiap pos punya suasana berbeda. Jalurnya tidak monoton, dari kebun, hutan, sampai ke alang-alang. Sangat cocok buat pendaki yang suka petualangan dengan variasi lanskap,” kata Haris.

Bagian paling menantang adalah antara Pos 4 dan Pos 5, dengan jalur yang dipenuhi akar dan batang pohon besar—menantang sekaligus memikat. Total perjalanan hingga ke puncak bisa mencapai 6-7 jam tergantung kondisi.

2. Kaldera Belerang di Puncak

Puncak Gamkonora menyimpan kejutan yaitu kerap menampung danau musiman. Airnya berasal dari aliran di lereng, dan mengandung unsur belerang yang memunculkan gradasi warna kontras di tengah kabut tipis.

“Kaldera ini jadi daya tarik visual utama. Kalau musim hujan, alirannya seperti air terjun kecil ke tengah kaldera. Pemandangan seperti ini jarang ada di gunung lain,” ujarnya.

Bahkan, pada 2024, Gamkonora menjadi lokasi syuting video promosi Kementerian Pariwisata untuk acara internasional di Dubai, menegaskan daya tarik visualnya.

Foto udara puncak Gunung Gamkonora di Halmahera Barat, Maluku Utara, Jumat (30/5/2025). Sebanyak 50 peserta dari berbagai daerah seperti Jakarta, Pulau Jawa dan Sulawesi mengikuti ekspedisi Gunung Gamkonora yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat untuk mempromosikan keindahan dan potensi wisata alam Gunung Gamkonora. ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.

3. Tradisi dan Kearifan Lokal yang Mengiringi

Pendakian di Gunung Gamkonora bukan sekadar olahraga alam, tapi juga perjalanan budaya. Di Pos 5, pendaki akan menjumpai makam keramat yang menjadi tempat ziarah.
Area ini dijaga dengan nilai adat kuat, termasuk aturan larangan beraktivitas sembarangan di zona sakral.

“Ada kawasan yang disebut ‘haram’. Di sana, pendaki dilarang buang air atau berisik. Ini bentuk penghormatan terhadap leluhur dan budaya lokal,” ungkap Haris.

Elemen ini membuat ekspedisi terasa lebih mendalam, tidak sekadar ‘mendaki untuk sampai puncak’, melainkan mengenal filosofi hidup masyarakat sekitar.

4. Cocok untuk Wisata Minat Khusus

Dengan kombinasi alam yang megah dan budaya yang hidup, ekspedisi Gunung Gamkonora cocok untuk segmen wisata minat khusus seperti eco-adventure, cultural trekking, atau spiritual journey.

Hal inilah yang jadi alasan mengapa pendakian ini menjadi bagian dalam Festival Jailolo 2025, yang dikenal mengangkat kekayaan lokal Halmahera Barat dari berbagai sisi.

“Gamkonora bukan sekadar tempat mendaki. Di sini, peserta pulang dengan pengalaman yang utuh: fisik, emosi, dan budaya. Itulah kenapa kami sebut ekspedisi, bukan sekadar trip,” kata dia.

Berapa Biaya ke Gunung Gamkonora?

Salah satu agenda dari Festival Teluk Jailolo 2025 adalah Ekspedisi Gunung Gamkonora, kegiatan jelajah alam yang tidak hanya menawarkan petualangan fisik tetapi juga pengalaman budaya yang mendalam.

Bagi peserta lokal yang memulai perjalanan dari Jailolo, panitia menetapkan biaya sebesar Rp 500.000 per orang. Biaya ini mencakup berbagai fasilitas dasar, seperti pendampingan pemandu lokal, perlengkapan logistik ringan, serta akomodasi sederhana selama kegiatan berlangsung.

Menurut Haris, ekspedisi Gunung Gamkonora juga dijual oleh beberapa travel agent-tour operator (TA-TO) sebagai bagian dari paket wisata yang lebih lengkap.

Biaya paket dari TA-TO ini bervariasi tergantung dari titik awal keberangkatan dan jenis fasilitas yang ditawarkan.

“Kalau TA-TO itu biasanya meeting point-nya di pelabuhan Ternate, ada juga yang dari Makassar. Jadi harganya tergantung kesepakatan dan fasilitas. Bisa lebih tinggi karena termasuk transportasi dan akomodasi,” kata dia.

Sementara bagi pendaki yang tidak membeli paket wisata, bisa datang langsung namun tetap harus menggunakan jasa guide lokal untuk mendaki. Biayanya bervariasi tergantung kesepakatan.