Langit Halmahera Barat, Surga Astrofotografi di Timur Indonesia

Malam di Tanjung Rappa Pelangi, Jailolo, Halmahera Barat, mulai hening sebelum saya beranjak dari kursi resort sekitar pukul 22.27 WITA, mendekat ke arah laut, dan menengadahkan kepala ke atas.
Seketika saya takjub, tak percaya, dengan apa yang dilihat. Tepat di atas tempat saya berdiri, langit malam yang cerah terisi oleh banyaknya cahaya bintang yang membentang dari timur ke barat.
“Wow,” saya hanya bisa terpesona melihatnya.
Beberapa saat setelahnya, angin laut berhembus, menyadarkan bahwa saya tak sendiri.
Malam itu, 28 Mei 2025, di kanan dan kiri tempat kamar resort saya menginap, beberapa wisatawan juga menyaksikan keindahan langit Jailolo yang istimewa.
Surga Astrofotografi
Bagi sebagian fotografer, Halmehara Barat ternyata jadi salah satu spot membidik objek astronomi seperti bintang, planet, nebula, dan area langit malam (astrofotografi).
Salah satu spot terbaik untuk astrofotografi di Halmahera Barat yaitu di Kecamatan Jailolo, termasuk tempat saya menginap yaitu di Tanjung Rappa Pelangi.
“Memang untuk foto astro di wilayah Maluku Utara itu bagusnya di bulan Mei. Terutama di pertengahan Mei,” kata Staf Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Halmahera Barat, Faisal.
Selain di Tanjung Rappa Pelangi, spot memotret objek astronomi di Jailolo juga ada di sekitaran Villa Gaba, yang letaknya tidak terlalu jauh dari Tanjung Rappa Pelangi.
Dari spot-spot foto tersebut, wisatawan bisa menyaksikan keindahan malam Halmahera Barat.
Bahkan, bisa juga memotret milky way, sebutan lain dari Galaksi Bima Sakti, tempat di mana sistem tata surya berada.
"Posisi terbaiknya itu di jam 2 sampai jam 5 WITA," ujar Faisal.
Ia menekankan pentingnya memanfaatkan waktu tersebut untuk menikmati surga astrofotografi di langit Halmahera Barat.
Sebab pada bulan Juni, kesempatan untuk mendapatkan bagian inti dari keindahan langit malam akan berkurang, dan hanya “ekornya” saja yang akan terlihat.
Langit Halmahera Barat yang penuh bintang dipotret menggunakan kamera handphone, Kamis (30/5/2025)
Membidik Milky Way
Keesokan harinya, tepatnya pada 29 Mei 2025, langit malam Jailolo tetap cerah, tak ada awan tebal atau gelap yang bisa menutupi bintang-bintang.
Meski hanya bermodal kamera handphone, rasa penasaran yang menyeruak membuat saya memantapkan niat untuk membidik Milky Way secara langsung.
Sejak pukul 21.00 WITA, saya sudah duduk di bagian depan kamar resort untuk mengamati langit dan bintang-bintang.
Suasana resort tak seramai malam sebelumnya, namun secangkir kopi, suara ombak, dan angin laut yang sepoy-sepoy tetap menemani hingga jelang tengah malam.
Sekitar pukul 01.00 WITA, cahaya bintang semakin terang dan terlihat semakin mememuhi langit di atas Rappa Pelangi. Saya mulai melakukan pengaturan handphone secara manual.
Mulai dari beralih ke mode pro, lalu mengatur ISO ke maksimal di angka 3200, shutter speed maksimal 10 detik, dan white balance ke angka 2900-3200 k.
Pengaturan kamera ini tentu saja bisa berbeda-beda untuk setiap handphone, tergantung merek dan kameranya.
Hasil foto yang ditangkapun tentu tak akan sebaik menggunakan kamera profesional dengan berbagai keunggulan lensanya.
Meski begitu, bidikan kamera handphone saya cukup memberikan gambaran tentang Milky Way dan keindangan langit Halmahera Barat di malam hari.