Suzuki Klaim Sudah Kantungi 10.000 Nama yang Tertarik Beli Fronx

Suzuki, Fronx, mobil baru, mobil, suzuki fronx, Suzuki Klaim Sudah Kantungi 10.000 Nama yang Tertarik Beli Fronx

Suzuki Fronx resmi meluncur di Indonesia belum lama ini. Kehadiran SUV ringkas ini diharapkan dapat menjadi kontributor volume penjualan baru bagi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Sebelum resmi dirilis, Suzuki telah memperkenalkan Fronx di sejumlah kegiatan. Sambutannya pun dinilai positif, dengan animo tinggi dari calon konsumen di berbagai daerah.

Deputy 4W Sales & Marketing Managing Director PT SIS, Dony Saputra, mengatakan bahwa hingga saat peluncuran, pihaknya telah mengantongi lebih dari 10.000 nama yang menunjukkan ketertarikan terhadap Fronx.

Suzuki, Fronx, mobil baru, mobil, suzuki fronx, Suzuki Klaim Sudah Kantungi 10.000 Nama yang Tertarik Beli Fronx

Suzuki Fronx di Indonesia

"Mungkin agak-agak clickbait, jadi sampai dengan hari ini kami sudah menerima 10.000 lebih wishlist untuk Fronx sebelum kami melakukan informasi harga," kata Dony saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Meski jumlah tersebut bukan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) resmi, Dony menyebut data itu berasal dari delapan kota besar. Ia optimistis, setelah harga resmi diumumkan, akan semakin banyak konsumen yang melanjutkan ke tahap pemesanan.

"Kami akan mulai menerima SPK secara resmi, jadi harapan kami wishlist bisa lanjut ke SPK setelah mendapatkan informasi bahwa harganya bagus," ujarnya.

Suzuki, Fronx, mobil baru, mobil, suzuki fronx, Suzuki Klaim Sudah Kantungi 10.000 Nama yang Tertarik Beli Fronx

Tampak Samping Suzuki Fronx GL

Dony juga menambahkan, strategi peluncuran Fronx berbeda dibanding model-model sebelumnya. Untuk pertama kalinya, Suzuki menerapkan pendekatan pemasaran bertahap, dimulai dari kampanye pengenalan produk hingga membuka sistem wishlist.

"Model peluncuran seperti ini baru pertama kali kami lakukan. Biasanya kami melakukan peluncuran pada saat bersamaan dengan introduction product," katanya.

"Penerimaan SPK untuk Fronx ini kami sedikit perlakukan berbeda. Kami melakukan aktivitas marketing dulu, teasering, kemudian display. Kalau mereka tertarik bisa ke wishlist, kemudian bisa booking secara resmi," ujar Dony.