Jetstar Tutup, Penerbangan Bali–Singapura Menyusut, Bagaimana Nasib Penumpang?

Jetstar, Jetstar Asia, jetstar asia, jetstar tutup, peberbangan bali-singapura, Jetstar Tutup, Penerbangan Bali–Singapura Menyusut, Bagaimana Nasib Penumpang?

Penutupan permanen maskapai berbiaya rendah asal Singapura, Jetstar Asia Airways, mulai 31 Juli 2025, berdampak langsung pada jumlah penerbangan rute Bali–Singapura yang kini menyusut menjadi rata-rata 9 kali sehari.

Sebelum keputusan ini diumumkan, rute Bali–Singapura dilayani hingga 12 penerbangan harian, termasuk di antaranya oleh Jetstar Asia. Maskapai ini mengoperasikan rute Singapura–Bali pulang pergi (PP) setiap hari sejak lama.

“Dengan berakhirnya operasional Jetstar Asia, nantinya pelayanan rute Singapura akan dilayani rata-rata 9 penerbangan setiap harinya,” kata Wahyudi, Pejabat Pengganti Sementara General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, seperti dikutip dari Tribun Bali Sabtu (14/6/2025).

Kenapa Jetstar Asia Tutup?

Jetstar Asia akan menghentikan seluruh operasionalnya pada 31 Juli 2025. Keputusan ini diumumkan oleh induk perusahaan Qantas Airways pada Rabu (11/6/2025), dengan alasan meningkatnya biaya operasional dan ketatnya persaingan di kawasan Asia.

Maskapai yang berbasis di Singapura ini telah melayani 16 rute intra-Asia dengan 13 pesawat Airbus A320, dan telah beroperasi sejak 2004.

Jetstar Asia hanya mencatat keuntungan dalam 6 dari 20 tahun operasinya, dan kini diperkirakan membukukan kerugian hingga 35 juta dolar Australia atau sekitar Rp 369 miliar sebelum bunga dan pajak.

Jetstar, Jetstar Asia, jetstar asia, jetstar tutup, peberbangan bali-singapura, Jetstar Tutup, Penerbangan Bali–Singapura Menyusut, Bagaimana Nasib Penumpang?

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Bagaimana Dampak ke Penerbangan?

Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani penerbangan Jetstar Asia (3K) untuk rute Singapura, serta Jetstar Airways (JQ) untuk rute dari Australia. Jetstar Asia sendiri melayani rute Singapura–Bali dengan frekuensi 4 kali sehari.

Dengan dihentikannya operasional 3K, frekuensi rute tersebut akan menyusut, meski secara umum penerbangan di bandara tetap berjalan normal.

“Secara umum penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tetap berjalan normal,” tambah Wahyudi.

Bagaimana Nasib Penumpang yang Sudah Beli Tiket?

Wahyudi mengatakan bahwa pihak Jetstar Asia akan menghubungi penumpang yang telah memesan tiket untuk penerbangan dari dan ke Bali, dengan opsi pengembalian dana atau pengalihan penerbangan ke maskapai lain dalam grup Qantas.

Penutupan Jetstar Asia juga berdampak pada kinerja keuangan Qantas Group. Induk perusahaan mencatat potensi kerugian sekitar 175 juta dolar Australia atau sekitar Rp 1,8 triliun.

Dana sekitar 500 juta dollar Australia yang dihasilkan dari Jetstar Asia akan dialihkan ke bisnis penerbangan Qantas di Australia dan Selandia Baru. 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul: Jetstar Asia Tutup Operasional 31 Juli 2025, Penerbangan Rute Bali-Singapura Berkurang.