Dukung Pariwisata, Becak Solo Genjot Pembayaran QRIS

Pemkot Solo bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Solo mengenjot pembayaran non tunai sektor wisata dengan pembayaran QRIS pada becak.
Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Aries Purnomohadi, mengatakan pembayaran QRIS di Solo menyasar jasa becak untuk mendukung pariwisata di Solo.
“Kami mulai sasar pengayuh becak untuk pembayaran QRIS untuk mendukung pariwisata di Solo,” kata Aries, Jumat (27/6).
Dia mengatakan akselerasi pembayaran nontunai tukang becak tahap I di Solo ini menyasar sekitar 100 becak. Mereka tergabung dalam paguyuban becak-becak Solo.
"Kemarin tahap I ada 100 becak. Ini sudah 80 yang berhasil kita buatkan rekening kerjasama dengan perbankan," kata Aries.
Ia mengatakan masih ada beberapa tukang becak yang belum berhasil membuat rekening karena terkendala Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Jadi ketika orang buat rekening harus link ya. Itu belum terdaftar ternyata. Kita tidak tahu masalah apa entah cetakannya buram. Mungkin beliau-beliau ini sudah lama tidak cetak ulang KTP," ujar dia.
Menurut Aries, beberapa tukang becak yang belum berhasil membuat rekening karena terkendala KTP terus diberi pendampingan.
BI berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Solo untuk mencetak ulang KTP mereka.
Sementara bagi tukang becak yang berhasil membuat rekening mereka telah diberikan barcode QRIS di becak mereka.
“Jadi pemasangan barcode ini untuk mempermudah penumpang dalam melakukan transaksi nontunai,” kata dia.
Eko Muryanto, seorang tukang becak wisata mengatakan pihaknya mulai menerapkan pembayaran nontunai berbasis QRIS di becaknya.
“Biasanya saya menerima pembayaran tunai dari penumpang, sekarang menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran,” kata dia.
Eko menambahkan pihaknya biasa mangkal di kawasan wisata Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah. Untuk pembayaran QRIS lebih simpel.
“Penumpang yang tidak memiliki uang cash bisa membayarnya menggunakan QRIS,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)