Mitos atau Fakta, Oli Mobil Hybrid Lebih Awet Dibanding ICE?

mobil hybrid, penggantian oli, Rais Rachman, pelumas mobil, Mobil Hybrid, Mitos atau Fakta, Oli Mobil Hybrid Lebih Awet Dibanding ICE?

Setiap mobil yang memiliki mesin pembakaran internal membutuhkan pelumas agar setiap komponennya dapat bekerja secara optimal.

Begitu pula dengan mobil hybrid, tetapi pelumas pada mobil ini berbeda dari mobil biasa.

Pada mobil dengan mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) alias mesin konvensional, penggantian oli mesin biasanya mengacu pada dua patokan, yakni jarak tempuh atau jangka waktu.

mobil hybrid, penggantian oli, Rais Rachman, pelumas mobil, Mobil Hybrid, Mitos atau Fakta, Oli Mobil Hybrid Lebih Awet Dibanding ICE?

Media Test Drive Honda HR-V hybrid

Mana yang lebih dulu tercapai, itulah yang jadi acuan.

Namun, perlu dicatat bahwa untuk mobil konvensional yang digunakan di dalam kota, jarak tempuhnya cenderung lebih sedikit dibandingkan mobil yang sering melaju ke luar kota.

Tetapi jangan salah, kondisi jalan yang padat dan sering setop and go justru membuat kerja mesin menjadi lebih berat dan lebih lama.

mobil hybrid, penggantian oli, Rais Rachman, pelumas mobil, Mobil Hybrid, Mitos atau Fakta, Oli Mobil Hybrid Lebih Awet Dibanding ICE?

Test drive Honda e:HEV alias HR-V hybrid

Lain cerita jika berbicara soal mobil hybrid, terutama yang sudah menganut sistem full hybrid atau plug-in hybrid.

Pada teknologi ini, mesin bensin tidak selalu menyala, terutama saat mobil menghadapi kemacetan.

mobil hybrid, penggantian oli, Rais Rachman, pelumas mobil, Mobil Hybrid, Mitos atau Fakta, Oli Mobil Hybrid Lebih Awet Dibanding ICE?

Ilustrasi Ganti Oli Mesin Mobil

Dalam kondisi macet atau setop and go, peran utama akan diambil alih oleh motor listrik.

Mesin bensin baru menyala saat baterai perlu diisi ulang.

Untuk tipe plug-in hybrid, proses pengisian ulang ini harus dilakukan secara eksternal, dengan mencolokkan kabel ke alat pengecasan.

Dengan sistem kerja seperti ini, mesin bensin pada mobil hybrid tentu mengalami beban kerja yang berbeda dari mobil konvensional.

Secara logika, interval penggantian oli pun bisa saja berubah dan tidak lagi semata-mata mengacu pada jarak tempuh.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Rais Rachman, Technical Manager PT Federal Karyatama.

Dia mengatakan bahwa oli adalah komponen yang melumasi area pembakaran.

Maka, jika mesin berhenti bekerja, berarti oli pun juga berhenti bekerja.

"Harusnya, durability-nya lebih lama untuk yang hybrid dibandingkan dengan yang konvensional," ujar Rais kepada wartawan saat ditemui di pabrik ExxonMobil, di Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.

"Tapi, untuk berapa kilometernya (penambahannya), itu belum ada penelitian ke situ. Tapi, harusnya ya lebih lama dibandingkan mobil biasa," kata Rais.

Menurutnya, keuntungan dari mobil hybrid ada dua, yakni dari efisiensi pembakaran dan penggunaan pelumasnya.