‘Suaka’, Album Cinta Terbaru Duo Rasukma untuk Sang Ibu

Duo Rasukma baru saja merilis album terbaru mereka yang bertajuk Suaka, menandai langkah penting dalam upaya mereka untuk menjangkau audiens yang lebih luas di industri musik Tanah Air.
Album ini lahir dari kisah personal Shahreza Sendhang Rasendrya—atau Eson, vokalis sekaligus gitaris Rasukma—yang terinspirasi dari dinamika hubungannya dengan sang ibu, Ibu Lala.
Masa pandemi menjadi titik balik yang mempererat hubungan keduanya, dan dari pengalaman emosional ini, Eson mulai merangkai lagu-lagu di Suaka sebagai bentuk penghormatan dan cinta untuk sang ibu.
Meski dilandasi oleh kisah pribadi, album ini dipersembahkan bagi semua ibu di luar sana sebagai bentuk penghargaan atas kasih sayang dan perjuangan mereka. Melalui Suaka, Rasukma ingin memberikan ruang bagi siapa pun yang ingin mengungkapkan rasa cinta kepada ibu mereka.
“Setiap hubungan antara anak dan ibu pasti mengalami perubahan seiring waktu. Dari masa kecil yang penuh keceriaan, masa remaja yang sering kali penuh jarak, hingga masa dewasa di mana apresiasi kita terhadap orang tua semakin tumbuh,” jelas Eson.
Album ini dimulai dengan lagu “Tedja” yang menggambarkan proses kelahiran, disusul “Peluruh” yang bercerita tentang perjuangan Ibu Lala membesarkan tiga anak, terinspirasi dari musik dangdut.
Selanjutnya ada “Nadir” dan “Jalan Pagi” yang dirilis lebih dulu pada Februari 2025, kemudian “Lala, Lala” yang menjadi singel utama sejak Agustus 2024.
Lagu “Rajut” hadir dari sudut pandang Adel dan hubungannya dengan sang ibu. “Peluruh II” yang bernuansa melayu dan energik mengiringi lagu “Tunda / Tadah” yang berisi janji Rasukma kepada ibunya. Album ini ditutup dengan “Poyan”, sebuah epilog yang menyimpulkan narasi emosional dari perjalanan Suaka. (far)