Ini Jenis Gas yang Ada di Suspensi Tabung Motor

Suspensi tabung atau piggyback shock absorber kini semakin umum digunakan pada sepeda motor, khususnya untuk kebutuhan performa tinggi.
Salah satu ciri khas dari suspensi jenis ini adalah penggunaan gas bertekanan di dalam tabung tambahan untuk mendukung kinerja peredaman.
Suspensi tabung tidak hanya hadir dengan desain yang lebih modern, tetapi juga menawarkan kestabilan dan performa yang lebih konsisten saat digunakan dalam berbagai kondisi jalan.
Ohlins Indonesia
Anggi, teknisi dari Ohlins Indonesia, mengatakan, di balik teknologi ini, pemilihan jenis gas yang digunakan menjadi faktor penting. Karena itu suspensi tabung buatan Ohlins menggunakan nitrogen sebagai gas pengisi.
Penggunaan nitrogen pada suspensi motor dinilai mampu menjaga kestabilan tekanan di dalam tabung, terutama saat suspensi bekerja dalam kondisi ekstrem seperti panas berlebih atau penggunaan jangka panjang.
"Baiknya nitrogen karena setau saya itu kalau pakai nitrogen saat suhunya bertambah dia tetap konstan. Jadi ada gas yang suhunya naik membuat tekanan di dalam tabung itu bertambah dan itu yang membuat suspensi tidak stabil," ujar Anggi kepada Kompas.com, Selasa (8/7/2025).
Sebagai pembanding, Anggi mencontohkan penggunaan gas biasa pada suspensi sepeda gunung atau MTB (mountain bike).
Ohlins Indonesia
Meskipun juga menggunakan gas bertekanan tinggi, karakteristik dan kebutuhan penggunaannya berbeda dengan suspensi motor.
"Ada contohnya di suspensi MTB (sepeda gunung), tapi ini di luar shock motor ya, suspensi MTB itu pakai gas biasa, dia menggunakan gas tekanan tinggi sampai 300 psi, tapi bukan nitrogen," katanya.
Anggi menjelaskan bahwa meski tekanan pada suspensi MTB tinggi, durasi dan intensitas penggunaannya cenderung lebih pendek dibandingkan suspensi motor harian atau balap. Oleh karena itu, perbedaan karakter gas tidak terlalu berpengaruh.
"MTB itu tidak dipakai banyak, tidak long time, kalau beda trek seting lagi," ujarnya.