Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu

Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan Program Jakarta BERJAGA 2.0.yang dirancang untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, stroke, diabetes dan kanker.

Pakar jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP(K) mengingatkan warga termasuk di Jakarta bahwa jarang berjalan kaki bisa terkena insufisiensi vena kronis (CVI).

"Insufisiensi vena kronis ditandai dengan kaki bengkak. Faktor risikonya banyak berdiri, kebanyakan duduk, jarang jalan kaki," kata dia melalui pesan elektronik yang diterima di Jakarta, Jumat (16/7).

Insufisiensi vena kronis disebabkan gangguan sirkulasi pembuluh darah kaki yang seharusnya mengarah ke jantung. Lalu, karena aliran terganggu maka tekanan meningkat dan kaki jadi bengkak.

Kondisi insufisiensi vena kronis dialami salah satunya oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah dia mengalami pembengkakan di kaki bagian bawah. Menurut Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, Trump sedang menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh ketika ditemukan CVI.

Vito mengatakan ada sejumlah faktor risiko lainnya seseorang bisa terkena masalah kesehatan ini yaitu pernah mengalami sumbatan pembekuan darah kaki, bed rest atau beristirahat dalam waktu lama dan berusia lanjut.

"Menerapkan gaya hidup aktif termasuk rajin berjalan kaki menjadi cara mencegah terkena CVI," katanya.