Silent Walking, Tren Jalan Kaki Tanpa Musik yang Bikin Pikiran Lebih Tenang

berjalan kaki, tren tiktok, Silent walking, manfaat silent walking, apa itu silent walking, jalan kaki tanpa suara, silent walking trend, jalan kaki tanpa musik, silent walking bikin pikiran lebih tenang, Silent Walking, Tren Jalan Kaki Tanpa Musik yang Bikin Pikiran Lebih Tenang, Apa itu silent walking?, Awal mula tren silent walking di TikTok, Manfaat kesehatan silent walking, Bedanya dengan jalan sambil mendengar musik, Cara memulai silent walking

Banyak orang memilih jalan kaki bukan sekadar untuk berolahraga, tapi juga untuk menenangkan pikiran.

Masalahnya, jalan kaki seringkali dilakukan sambil mendengarkan musik atau mengecek ponsel. Alih-alih menenangkan pikiran, justru membuat pikiran "semakin ramai".

Untuk mengatasi hal ini, silent walking bisa jadi pilihan.

Metode jalan kaki yang tengah menjadi tren populer di media sosial TikTok ini menawarkan sesuatu yang berbeda.

"Jalan tanpa suara adalah cara mudah untuk melepaskan diri dari segala kebisingan dan kekacauan yang menjadi bagian dari dunia kita yang sibuk," ujar Juanita Guerra, Ph.D., seorang psikolog klinis di New Rochelle, New York, dilansir dari Today, (20/8/2025). 

Apa itu silent walking?

Silent walking atau jalan tanpa suara pada dasarnya adalah berjalan kaki tanpa distraksi apa pun. 

Tidak ada musik, tidak ada podcast, dan tidak ada percakapan yang membuat pikiran bercabang. Intinya, hanya ada diri sendiri, langkah kaki, dan suasana sekitar.

Banyak yang merasakan manfaat dari silent walking ini berupa penurunan stres, fokus yang lebih baik, sekaligus kesempatan untuk sekadar bertemu dengan diri sendiri.

Studi terbaru mendukung manfaat silent walking atau jalan tanpa suara, misalnya penelitian tahun 2022 menemukan bahwa berjalan di alam bisa menurunkan aktivitas otak terkait stres, memperbaiki fokus, dan menurunkan tekanan darah.

Tren jalan tanpa suara ini mungkin terlihat sepele, tapi di tengah hidup yang serba sibuk, memberi pengingat bahwa sesekali kita perlu berhenti, diam, dan sekadar berjalan bersama diri sendiri juga penting.

Awal mula tren silent walking di TikTok

Dilansir dari Healthline, tren ini mulai populer setelah kreator TikTok, Mady Maio, membagikan pengalaman yang ia dapat dari sang nutrisionis. Dia menyarankan Maio untuk jalan kaki 30 menit sehari.

“Daripada melakukan latihan kardio yang gila-gilaan," kata Maio.

Ia kemudian menerima tantangan pacarnya untuk berjalan tanpa gangguan: tanpa airpods, tanpa podcasts, tanpa musik.

Video Maio langsung viral dan memicu banyak orang untuk mencoba jalan tanpa suara. Banyak yang mengaku merasa lebih tenang, bisa berpikir jernih, dan punya waktu untuk diri sendiri.

Padahal, jika ditelusuri, praktik jalan tanpa suara bukanlah hal baru. Dikutip dari Today, jalan senyap sudah lama dipraktikkan dalam tradisi Buddha Zen dengan istilah walking meditation atau meditasi berjalan.

"Para biksu Buddha Zen telah lama mempraktikkan jalan tanpa suara dengan nama lain yang mereka sebut 'meditasi berjalan'," ujar Lalah Delia, penulis buku mindfulness "Vibrate Higher Daily". 

Manfaat kesehatan silent walking

Para ahli menilai popularitas tren ini muncul karena kebutuhan banyak orang untuk menenangkan diri dari rutinitas yang padat.

“Berjalan tanpa suara menjadi lebih populer belakangan ini, karena kita membutuhkan pelarian dari budaya kerja keras 24/7 yang selalu aktif yang telah kita kembangkan sebagai masyarakat,” ujar Tracy Richardson, seorang terapis, dilansir dari Healthline. 

Richardson menambahkan bahwa jalan tanpa suara bisa membantu menurunkan stres dan kecemasan karena tubuh diajak masuk ke kondisi relaksasi.

Silent walking membawa kita ke saat ini, sehingga kita sadar dengan diri dan lingkungan sekitar. Itu bedanya antara mindful dan mind full,” jelasnya.

Senada dengan itu, menurut Guerra, kepada Today, berjalan tanpa gangguan membuat seseorang lebih peka terhadap lingkungan dalam maupun luar dirinya.

Efeknya bisa menurunkan tekanan darah bahkan detak jantung.

Bedanya dengan jalan sambil mendengar musik

Kalau biasanya orang berjalan sambil mendengar musik atau ngobrol dengan teman, jalan tanpa suara justru mengurangi stimulus.

Hypnotherapist, Holly Hannigan menjelaskan, musik dan podcast memang bisa menyenangkan, tapi terkadang justru menambah beban pikiran.

“Musik bisa memunculkan emosi atau kenangan kuat, sementara podcast bisa membuat pikiran sibuk memproses informasi baru. Itu kadang malah bikin kita sulit benar-benar rileks,” jelasnya. 

Dengan menghilangkan distraksi, kita bisa lebih memperhatikan sekitar. Hannigan menambahkan, ketika mata tidak terus menatap layar, kita bisa melihat lebih jauh, menangkap cahaya, warna, dan kedalaman lingkungan dengan lebih utuh.

Cara memulai silent walking

Meski terdengar sederhana, silent walking atau berjalan dalam diam bisa terasa sulit karena kita sudah terbiasa dengan stimulasi dari ponsel atau suara lain.

Guerra, dikutip dari Today, memberi saran, yakni pilih area yang tenang, kalau bisa di alam terbuka.

Jangan bawa ponsel, teman, atau hewan peliharaan. Fokuslah pada napas, langkah kaki, atau detail kecil di sekitar, seperti langit, daun, atau bunga.

Jika tidak punya akses ke alam, jalan tanpa suara tetap bisa dilakukan di kota.

“Lingkungan Anda tidak harus hening, tapi Anda yang harus hening,” kata Darnley.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!