Kisah Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince yang Meninggal Setelah Koma 20 Tahun

Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang dijuluki sleeping prince, meninggal pada usia 36 tahun setelah koma sekitar 20 tahun akibat kecelakaan lalu lintas.
Kabar meninggalnya Al Waleed diumumkan pada Rabu (17/7/2025) oleh ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud melalui unggahannya di X (sebelumnya Twitter).
"Dengan hati yang percaya pada kehendak Allah dan dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan wafatnya putra kami tercinta," tulis Pangeran Khaled.
Ia juga menyisipkan kutipan dari Al-Qur’an, Surah Al-Fajr ayat 27-30 yang memiliki arti berikut.
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Masuklah ke dalam golongan hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku."
Kisah hidup Pangeran Al Waleed dari kecelakaan hingga koma
Dari garis keturunan kerajaan yang berpengaruh
Foto masa kecil Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud alias Sleeping Prince (kiri), yang diunggah oleh sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal Al saud (kanan). Adapun, Al-Waleed meninggal pada tahun 2025 setelah koma selama 20 tahun karena kecelakaan mobil pada tahun 2005.
Pangeran Al Waleed bin Khaled merupakan putra sulung dari Pangeran Khaled bin Talal, dan cucu dari mendiang Pangeran Talal bin Abdulaziz Al Saud.
Ia juga merupakan keponakan dari Pangeran Alwaleed bin Talal, miliarder Arab Saudi yang dikenal sebagai investor global dan tokoh berpengaruh di bidang bisnis dan filantropi.
Dalam laporan Harper’s Bazaar Arabia, paman sleeping prince ini merupakan pendiri Kingdom Holding Company yang memiliki portofolio investasi di berbagai perusahaan besar dunia seperti Apple, Citigroup, dan jaringan hotel Four Seasons.
Penyebab Pangeran Al Waleed koma
Pangeran Al Waleed mengalami koma sejak tahun 2005 akibat kecelakaan mobil berkecepatan tinggi di London, Inggris. Saat itu, ia masih berusia 15 tahun dan sedang menempuh pendidikan militer.
Menurut laporan Hindustan Times dan Gulf News, kecelakaan itu menyebabkan pendarahan otak dan luka internal yang parah.
Setelah kejadian, ia sempat dirawat oleh tim dokter internasional, termasuk dari Amerika Serikat dan Spanyol. Namun, ia tak pernah kembali sadar sepenuhnya.
Sejak itu, ia menjalani perawatan intensif di King Abdulaziz Medical City, Riyadh, dengan bantuan ventilator selama dua dekade terakhir.
Sang ayah menolak cabut alat bantu
Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud alias Sleeping Prince, meninggal dunia di usia 36 Tahun setelah koma selama 20 tahun.
tahun, ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal terus menolak pencabutan alat bantu hidup meski prognosis medis menunjukkan kemungkinan kecil untuk sembuh.
Dalam wawancaranya yang dikutip oleh Al Arabiya, Pangeran Khaled menyatakan keyakinannya akan adanya mukjizat dari Tuhan.
“Kami percaya pada kehendak Allah, dan selama masih ada tanda-tanda kehidupan sekecil apa pun, kami akan bertahan,” ujarnya.
Tangan Pangeran Al Waleed sempat bergerak
Pada 2019, Pangeran Al Waleed dilaporkan sempat menggerakkan kepala dan tangan secara ringan. Namun, tak ada perkembangan signifikan setelah itu.
Bahkan, pada awal 2024, beredar rumor bahwa ia telah sadar, tapi langsung dibantah oleh pihak keluarga.
Kamar rumah sakit jadi tempat doa
Kondisi Pangeran Al Waleed selama koma tak hanya menyita perhatian media, tetapi juga menggugah simpati masyarakat.
Seperti dilaporkan Gulf News, kamar rumah sakitnya bahkan menjadi semacam tempat ziarah spiritual bagi para warga dan pendukung yang datang untuk berdoa.
Kisahnya pun dipandang sebagai simbol iman, kesabaran, dan kasih sayang seorang ayah yang tak tergoyahkan.