Tersinggung Tak Diakui saat Peresmian, Sponsor Kopdes Merah Putih di Tuban Tarik Dukungan

Koperasi Desa Merah Putih, KDMP, Presiden Prabowo, Pondok Pesantren Sunan Drajat, koperasi desa merah putih, koperasi merah putih tuban ditutup, Tersinggung Tak Diakui saat Peresmian, Sponsor Kopdes Merah Putih di Tuban Tarik Dukungan

Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang baru saja diresmikan secara virtual oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (20/7/2025) di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus menghentikan operasionalnya hanya sehari kemudian, Senin (21/7/2025).

Penutupan ini menimbulkan berbagai pertanyaan publik, mengingat KDMP Desa Pucangan digadang-gadang sebagai koperasi percontohan untuk wilayah Jawa Timur.

Penutupan mendadak tersebut terjadi setelah PT Perekonomian Sunan Drajat unit usaha milik Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan yang menjadi sponsor dan mitra utama KDMP menarik seluruh dukungannya.

Tak hanya barang dagangan yang disuplai, pihak mitra juga menarik berbagai atribut dan papan nama bergambar Presiden Prabowo dari gerai KDMP.

Apa Penyebab Penarikan Dukungan dari Mitra?

Koperasi Desa Merah Putih, KDMP, Presiden Prabowo, Pondok Pesantren Sunan Drajat, koperasi desa merah putih, koperasi merah putih tuban ditutup, Tersinggung Tak Diakui saat Peresmian, Sponsor Kopdes Merah Putih di Tuban Tarik Dukungan

Seluruh barang dagangan yang ada di Gerai Sembako, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ditarik dan diangkut oleh perusahaan mitra strategis yang mensupportnya dari awal berdiri. Selasa (22/7/2025)

Menurut Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Gus Anas Al Khifni, penarikan dukungan ini dipicu oleh pernyataan sepihak dari pengurus dan pengawas KDMP saat sesi interaksi virtual dengan Presiden.

Dalam kesempatan itu, pengurus KDMP tidak menyebut kontribusi pihak pesantren, bahkan menyebut dukungan dari BUMN, yang menurut Gus Anas tidak pernah ada.

"Kami kerja sama dan bermitra sejak awal berdiri sampai diresmikan. Kami memberikan pendampingan, suplai barang, SDM, termasuk renovasi bangunan. Tapi itu tidak diakui saat peresmian," ujar Gus Anas kepada Kompas.com, Selasa (22/7/2025).

Ia menambahkan bahwa kontribusi Pondok Pesantren Sunan Drajat tidak kecil, bahkan mencakup aspek legalitas hingga operasional koperasi.

Ketidakterbukaan dan kelalaian dalam mengakui dukungan tersebut memicu kekecewaan hingga akhirnya mitra memilih untuk memutus kerja sama secara sepihak.

Gus Anas menyatakan bahwa pemutusan kerja sama bukan semata soal nama tidak disebut, tetapi lebih kepada kekhawatiran adanya pihak lain yang "menumpang" kepentingan dalam forum resmi bersama Presiden.

"Kami tidak ingin ada penumpang gelap yang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Ini menyangkut integritas program yang diusung Presiden," tegasnya.

Meskipun kecewa, pihak Pondok Pesantren Sunan Drajat menyatakan tetap berkomitmen mendukung program KDMP secara luas.

Saat ini, menurut Gus Anas, pihaknya masih mendampingi beberapa KDMP lain di wilayah Gresik, Palang dan Rengel, Baureno dan Bojonegoro.

Hingga artikel ini ditulis, Kompas.com belum mendapatkan tanggapan dari Kepala Desa Pucangan terkait penutupan koperasi yang baru sehari diresmikan tersebut. Upaya konfirmasi telah dilakukan namun belum memperoleh respons resmi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ".