Bahlil Buka Kemungkinan Blok Migas East Ambalat Dikelola Bersama RI-Malaysia

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di acara Energi Mineral Festival 2025
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di acara Energi Mineral Festival 2025

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, terdapat kemungkinan bagi Indonesia dan Malaysia untuk menggarap bersama blok migas East Ambalat, yang posisinya berada di wilayah perbatasan antarkedua negara.

"Masih dalam kajian, belum final," kata Bahlil di acara Energi Mineral Festival 2025 di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.

Secara geologi, Blok East Ambalat berada di Cekungan Tarakan, yakni perairan laut dalam Kalimantan Utara dengan jarak kurang lebih 80 kilometer di sebelah Timur Kota Tarakan.

Wilayah Kerja (WK) Migas Blok Pangkah.

Wilayah Kerja (WK) Migas Blok Pangkah.

Dengan kedalaman air laut berkisar 2 ribu meter dan mencakup area seluas 4.735 kilometer persegi, blok laut yang mengandung potensi migas itu diperkirakan bakal bisa bertahan hingga 30 tahun ke depan.

Bahlil pun menyoroti wilayah Ambalat dan potensi migasnya yang tengah dalam perdebatan antara Indonesia dan Malaysia, yang pada akhirnya tidak bisa dikelola apabila masih berada dalam keadaan sengketa oleh kedua pihak pemerintah.

Karenanya, lanjut Bahlil, salah satu poin yang didiskusikan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia adalah bagaimana kedua negara bisa bekerja sama untuk mengelola Blok East Ambalat demi kebaikan bersama.

Apabila nantinya dicapai titik kesepakatan untuk mengelola blok migas East Ambalat, Bahlil memastikan bahwa dua pihak yang bakal ditunjuk menjadi pengelolanya adalah Pertamina dan Petronas.

Ilustrasi blok migas.

Ilustrasi blok migas.

"Sudah barang tentu kalau dilakukan antarnegara, maka akan dilakukan kerja sama antara BUMN Malaysia dan BUMN Indonesia," kata Bahlil.

"Karena dua-duanya adalah representasi untuk bidang migas, yakni Petronas dari Malaysia dan Pertamina dari Indonesia," ujarnya.