Mengenal Histeroskopi untuk Polip Rahim Seperti yang Dijalani Meisya Siregar

Lewat unggahan di akun Instagramnya, aktris Meisya Siregar menjelaskan ia baru saja menjalani tindakan histeroskopi di rumah sakit. Istri dari Bebi Romeo ini mengatakan ia menderita hiperplasia endometrium dan polip.
Histeroskopi merupakan prosedur pemeriksaan teropong rahim menggunakan alat khusus ke dalam rongga rahim.
"Jadi histeroskopi ini termasuk dalam operasi minimal invasif yang dikerjakan oleh dokter spesialis kandungan yang memiliki kompetensi khusus" tutur dr.Ardiansjah Dara Sjahruddin Sp.OG MKes, FICS, FESICOG, ketika dihubungi KOMPAS.com (15/8/2025).
Ia mengatakan, histeroskopi sebenarnya mirip dengan laparoskopi yang membuat lubang kecil lewat dinding perut seseorang untuk melihat bagian dalam perut. Sementara itu pada tindakan histeroskopi dokter akan memasukkan alat berukuran sangat kecil melalui vagina untuk melihat rongga rahim.
Tindakan ini biasanya dilakukan untuk pasien yang mengalami perdarahan rahim abnormal.
"Perdarahan tersebut banyak penyebabnya, bisa karena faktor ketidakseimbangan hormonal seperti kasus penebalan dinding rahim, atau karena penyebab organik seperti ada polip, miom, bahkan kanker rahim," tutur dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Semanggi Jakarta Selatan ini.
Menurut dr.Dara, setiap ada kasus perdarahan abnormal atau perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi, harus dilakukan pemeriksaan, antara lain lewat histeroskopi.
"Tujuannya untuk diagnostik, mencari tahu apa penyebab perdarahan itu. Apakah karena penebalan dinding rahim, polip, atau tanda-tanda keganasan seperti kanker," katanya.
Dua macam tindakan histeroskopi
Dijelaskan oleh dr.Dara, ada dua macam tindakan histeroskopi. Pertama adalah histeroskopi diagnostik yang dilakukan untuk mengambil tumor-tumor kecil seperti polip atau hiperplasia.
"Lalu sampling dari tumor itu akan diperiksa di laboratorium untuk mencari penyebabnya," kata pakar ginekologi endoskopi ini.
Karena alat yang dipakai berukuran sangat kecil, hanya sekitar 4mm, menurut dr.Dara tindakan ini pun bisa dilakukan pada perempuan yang selaput daranya masih utuh tanpa takut terjadi kerusakan.
Jenis yang kedua adalah histeroskopi operatif yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang terdeteksi dalam rahim selama proses diagnostik. Dengan kata lain, dalam tindakan ini dokter tidak hanya mendiagnosis tapi sekaligus melakukan pengobatan langsung.
"Dalam tindakan ini alat yang dipakai sedikit lebih besar," ujarnya.
Ia mengatakan, setiap perdarahan yang tidak normal atau terjadi di luar siklus haid sebaiknya tidak diabaikan.
"Sebaiknya diperiksa, minimal di USG dulu oleh dokter obgyn, baik pada yang sudah menikah atau masih nona. Supaya bisa diketahui penyebab perdarahan itu, apakah aman saja atau ada potensi ke arah keganasan," kata dr.Dara.
Pemeriksaan kesehatan rutin (MCU), lanjut dr.Dara, seharusnya menjadi agenda setiap orang untuk menjaga kesehatannya.
"Luangkan waktu untuk melakukan pemeriksaan MCU setidaknya sethaun sekali. Kalau mobil atau motor kita saja ada MCU-nya di bengkel setiap berapa puluh ribu kilometer, seharusnya badan kita juga punya perlakuan yang sama," katanya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!