Pesawat AirAsia dari Kuala Lumpur Salah Mendarat di Bandara Korea

Maskapai penerbangan AirAsia keberangkatan Kuala Lumpur, Malaysia, mendarat di bandara yang salah di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (13/8/2025).
Mulanya, pesawat AirAsia D7 506 tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Incheon pada pukul 19.50 waktu setempat.
Namun, pesawat justru mendarat di Bandara Gimpo pukul 20.08 waktu Korea Selatan, yang berjarak sekitar 35 Kilometer (Km) dari Bandara Incheon.
Saat tiba di Bandara Gimpo, kapten pilot mengumumkan bahwa pesawat mereka telah tiba di Bandara Incheon.
Para penumpang lantas mengambil tas dari bagasi kabin, tetapi kebingungan saat melihat ke luar jendela dan melihat ponsel karena menyadari bahwa mereka berada di Bandara Gimpo, bukan Incheon.
"Semua orang panik. Sepertinya awak kabin tidak tahu kami telah mendarat di Gimpo sampai penumpang memberi tahu mereka," ujar Lee Mi-hyun, seorang penumpang berusia 40 tahunan yang sedang kembali dari perjalanan ke Malaysia bersama suami dan putrinya yang berusia delapan tahun, dikutip dari The Korea Herald, Minggu (17/8/2025).
Penyebab pesawat salah mendarat
Terminal 2 Bandara Incheon, Korea Selatan
Belakangan, diketahui bahwa penyebab AirAsia salah mendarat di Bandara Gimpo adalah adanya "turbulensi" di Bandara Incheon. Sebelum mendarat di Bandara Gimpo, pesawat ini sempat berputar di udara.Setelah dua jam mendarat dan mengisi ulang bahan bakar, pesawat tersebut kembali terbang menuju Bandara Incheon sekitar pukul 22.17 waktu setempat.
Penumpang menyayangkan tindakan kru pesawat AirAsia yang dianggap gagal menangani situasi tersebut.
Pasalnya, awak kabin sama-sama tampak kebingungan seperti penumpang. Tidak ada kru yang menawarkan kompensasi sementara berupa makanan maupun minuman.
Hal ini menimbulkan kekecewaan para penumpang, khususnya anak-anak yang harus menunggu lama.
"Selama dua jam sebelum kami berangkat ke Incheon lagi, tidak ada penjelasan yang jelas tentang penyebab kesalahan pendaratan atau upaya apa pun untuk meyakinkan penumpang," kata penumpang lain, Ryu (39).
Kapten dan awak meminta maaf melalui sistem PA saat pesawat menuju Bandara Incheon dan akhirnya mendarat pukul 22.59 waktu setempat.
Klarifikasi AirAsia
Menanggapi kritik terhadap penanganan kapten dan awak kabin dalam situasi tersebut, maskapai AirAsia menuturkan bahwa hal itu hanya "kesalahpahaman dalam komunikasi" yang dapat diselesaikan.
"Keselamatan adalah prioritas utama kami dan kapten bertindak sepenuhnya sesuai dengan prosedur operasi standar," tulis pernyataan resmi maskapai berbasis Malaysia tersebut.
"Kapten juga meminta maaf kepada para penumpang atas ketidaknyamanan ini, meyakinkan mereka bahwa pendaratan di Bandara Gimpo adalah untuk mengisi bahan bakar dan pesawat akan melanjutkan perjalanan ke tujuan semula," demikian pernyataan tersebut.
Sementara itu, CEO AirAsia Benyamin Ismail berjanji untuk menjalankan prosedur kompensasi bagi penumpang yang dirugikan oleh pengalihan pendaratan mendadak tersebut.
"Kami berterima kasih kepada para tamu atas pengertian dan kerja sama mereka selama penyesuaian operasional ini, yang diperlukan untuk memastikan keselamatan semua orang di dalam pesawat. Sebagai bentuk itikad baik, AAX akan memberikan voucher perjalanan dan akan menghubungi para tamu yang terdampak secara langsung," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!