Dikabarkan Kering dan Menyibak Emas, Ini Profil Sungai Eufrat yang Lahirkan Peradaban Kuno

Sungai Eufrat, sungai eufrat mengering, emas di sungai eufrat, Dikabarkan Kering dan Menyibak Emas, Ini Profil Sungai Eufrat yang Lahirkan Peradaban Kuno

Sungai Eufrat yang berhulu dari Armenia, lalu mengalir ke wilayah tenggara Turki, dan melewati Suriah dan Irak, mengalami kekeringan.

Di balik kekeringan itu, ada kabar yang sempat ramai di media sosial, yakni ditemukannya emas di bagian sungai yang mengering. Banyak orang yang datang mencari benda yang diduga emas itu, terutama di Raqqa, Suriah.

Kabar itu ramai di media sosial karena dianggap sebagai tanda kiamat. Dalam Alquran, disebutkan bahwa kekeringan Sungai Eufrat akan menyingkap gunung emas yang memicu perselisihan dan peperangan di antara manusia.

Namun, ternyata benda kuning berkilau yang ditemukan di Sungai Eufrat yang mengering itu bukanlah emas.

Dilansir dari Kompas.com (7/8/2025), benda itu bukanlah logam mulia, melainkan pirit, mineral yang sering disebut sebagai emas palsu karena kilauannya menyerupai emas.

Sungai terpanjang di Asia Barat

Selain disebutkan alam Alquran seputar tanda akhir zaman, Sungai Eufrat juga sarat akan sejarah.

Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Asia Barat dengan panjang sekitar 2.800 kilometer ( km).

Sungai ini berhulu di Dataran Tinggi Armenia, wilayah tenggara Turki, lalu mengalir melewati Suriah dan Irak, sebelum bertemu dengan Sungai Tigris dan bermuara di Teluk Persia.

Tempat lahirnya peradaban kuno

Sungai Eufrat mengalir sejajar dengan Sungai Tigris. Bersama seluruh anak sungainya, keduanya membentuk Sistem Sungai Tigris-Eufrat yang terkenal sebagai wilayah subur Fertile Crescent—dikenal sebagai tempat lahirnya berbagai peradaban kuno.

Sejak zaman kuno, Sungai Eufrat memegang peranan penting. Dalam Kitab Kejadian, sungai ini disebut sebagai "Perath", salah satu dari empat sungai yang mengalir dari Taman Eden. Hadis Nabi Muhammad juga menyebutnya.

Daerah aliran Tigris-Eufrat menjadi pusat peradaban besar seperti Mesopotamia, Babilonia, Asyur, dan Sumeria. Banyak kota kuno seperti Nippur, Uruk, Ur, Adab, Kish, Mari, Eridu, dan Sippar berkembang di tepiannya.

Sungai ini juga menjadi saksi Perang Karbala pada tahun 680 M. Dalam sejarah politik, Eufrat pernah menjadi batas timur Kekaisaran Romawi dan batas barat Kekaisaran Persia.

Masalah infrastruktur lintas negara di Sungai Eufrat

Hingga kini, perebutan hak pengelolaan air antara Turki, Suriah, dan Irak masih menjadi isu sensitif, terutama terkait irigasi dan energi.

Sungai Eufrat, sungai eufrat mengering, emas di sungai eufrat, Dikabarkan Kering dan Menyibak Emas, Ini Profil Sungai Eufrat yang Lahirkan Peradaban Kuno

Warga di pedesaan Raqqa, Suriah, menggali tepi Sungai Eufrat, setelah air sungai tersebut menyusut dan memunculkan gundukan tanah berkilauan seperti emas.

Banyak bendungan dan bendung dibangun di Sungai Eufrat, antara lain Hindiya Barrage, Ramadi Barrage, Fallujah Barrage, Haditha Dam, Tabqa Dam, Baath Dam, Tishrin Dam, Keban Dam, dan Atatürk Dam.

Fungsinya untuk pembangkit listrik tenaga air, pengendalian banjir, serta penyediaan air saat musim kering.

proyek ini menimbulkan masalah lingkungan, termasuk tenggelamnya sebagian lembah Eufrat di Suriah dan Turki.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!