Top 10+ Rute Penerbangan Domestik Paling Sibuk di Asia Tenggara, Jakarta-Makassar Duduki Posisi Runner-Up!

Asia Tenggara sedang bergeliat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global, dengan jutaan penduduk yang semakin mobile. Hal ini mendorong ledakan permintaan transportasi udara dalam negeri, menciptakan rute-rute vital yang menghubungkan kota-kota besar seperti denyut nadi kawasan.
Negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina memimpin tren ini, didukung oleh urbanisasi pesat, pendapatan masyarakat yang naik, serta kelas menengah yang haus akan perjalanan bisnis atau liburan santai.
Berdasarkan data terbaru dari Aviationa2z untuk Januari 2025, inilah sepuluh rute domestik paling padat di Asia Tenggara.
1. Hanoi (HAN) – Kota Ho Chi Minh (SGN)
Dengan 933.692 kursi, rute Hanoi–Ho Chi Minh menempati posisi teratas. Penerbangan ini menghubungkan ibu kota Vietnam dengan pusat ekonomi terbesar di selatan. Permintaan melonjak 8% dibanding Januari 2024, menunjukkan semakin vitalnya konektivitas politik dan bisnis di negeri tersebut. Maskapai seperti Vietnam Airlines, VietJet Air, dan Bamboo Airways melayani penerbangan hampir sepanjang hari.
2. Jakarta (CGK) – Denpasar, Bali (DPS)
Tak kalah sibuk, rute Jakarta–Bali mencatat 551.535 kursi. Pulau Dewata yang menjadi magnet wisata dunia membuat jalur ini tak pernah sepi. Wisatawan domestik maupun mancanegara kerap menggunakan jalur ini untuk liburan, acara bisnis, hingga konferensi internasional. Garuda Indonesia, Lion Air, dan Batik Air mendominasi penerbangan di rute ini.
3. Jakarta (CGK) – Makassar (UPG)
Rute penting lain dari Indonesia adalah Jakarta–Makassar dengan kapasitas 549.241 kursi. Jalur ini menjadi penghubung vital antara ibu kota dengan Sulawesi Selatan, salah satu pusat perdagangan dan budaya di Indonesia timur. Tidak hanya untuk bisnis, jalur ini juga ramai digunakan untuk perjalanan keluarga maupun transit menuju kota-kota lain di kawasan timur Indonesia.
4. Cebu (CEB) – Manila (MNL)
Di Filipina, rute Cebu–Manila menjadi yang tersibuk dengan 467.993 kursi. Jalur ini menghubungkan ibu kota negara dengan Cebu, yang dikenal sebagai "Queen City of the South". Kapasitasnya naik 15% dibanding tahun sebelumnya, mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan wisata. Philippine Airlines, Cebu Pacific, serta AirAsia Philippines melayani berbagai segmen penumpang dengan pilihan harga yang kompetitif.
5. Jakarta (CGK) – Surabaya (SUB)
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya menjadi pusat industri dan bisnis penting. Tak heran jika rute Jakarta–Surabaya menawarkan 375.044 kursi per bulan. Jalur ini menjadi salah satu urat nadi ekonomi Indonesia karena menghubungkan dua kota metropolitan dengan kepadatan aktivitas perdagangan tinggi.
6. Jakarta (CGK) – Medan Kuala Namu (KNO)
Rute ini sempat mengalami penurunan kapasitas hingga 17% dibanding tahun lalu, dengan total 335.604 kursi. Meski begitu, jalur Jakarta–Medan tetap menjadi penghubung utama menuju Sumatera Utara. Maskapai Lion Air, Batik Air, dan Garuda Indonesia tetap menjadikan rute ini prioritas penting untuk mobilitas bisnis maupun wisata.
7. Surabaya (SUB) – Makassar (UPG)
Selain dari Jakarta, Surabaya juga memiliki koneksi kuat dengan Makassar. Rute ini mencatat 330.413 kursi, menjadikannya salah satu jalur penting di Indonesia. Koneksi antara Jawa Timur dan Sulawesi Selatan mendukung perdagangan, pariwisata, hingga aktivitas pendidikan antarwilayah.
8. Da Nang (DAD) – Kota Ho Chi Minh (SGN)
Vietnam kembali mendominasi daftar dengan rute Da Nang–Ho Chi Minh. Kapasitas kursi mencapai 372.887, naik 15% dari tahun sebelumnya. Popularitas Da Nang sebagai destinasi wisata, serta berkembangnya sektor ekonomi, menjadi faktor pendorong utama.
9. Chiang Mai (CNX) – Don Mueang, Bangkok (DMK)
Di Thailand, rute Chiang Mai–Don Mueang menjadi yang tersibuk dengan 357.942 kursi. Jalur ini menghubungkan kota budaya di utara dengan Bangkok. Thai AirAsia, Nok Air, dan Thai Lion Air menjadi operator utama, melayani wisatawan lokal maupun pelancong bisnis.
10. Bangkok (BKK) – Phuket (HKT)
Melengkapi daftar, rute Bangkok–Phuket mencatat 304.414 kursi. Phuket sebagai destinasi wisata pantai utama Thailand membuat jalur ini selalu padat. Thai Airways, Thai VietJet Air, dan Bangkok Airways memastikan penumpang memiliki beragam pilihan perjalanan menuju pulau populer ini.
Tren Penerbangan Domestik di Asia Tenggara
Melihat data tersebut, jelas bahwa permintaan penerbangan domestik di Asia Tenggara terus meningkat, dipicu oleh pariwisata, bisnis, dan mobilitas masyarakat urban. Indonesia dan Vietnam menjadi dua negara yang mendominasi daftar, sementara Filipina dan Thailand memperkuat posisinya dengan rute ikonik masing-masing.
Dengan kelas menengah yang terus berkembang dan destinasi wisata kelas dunia, Asia Tenggara diperkirakan akan semakin memperluas jaringan penerbangan domestiknya. Hal ini membuka peluang besar bagi maskapai untuk memperkuat armada sekaligus meningkatkan layanan bagi penumpang.