Romansa, Humor, dan Kedewasaan Dituangkan dalam Album Baru Reality Club 'Who Knows Where Life Will Take You?'

Reality Club kembali menorehkan perjalanan musiknya lewat album keempat berjudul Who Knows Where Life Will Take You?. Album ini bukan sekadar koleksi lagu baru, melainkan juga sebuah refleksi mendalam atas perjalanan mereka selama hampir satu dekade berkarya.
Direkam di Bangkok bersama produser Brad Oberhofer dan melibatkan Iga Massardi dan Wisnu Ikhsantama, album ini resmi dirilis pada 27 Agustus 2025 di berbagai platform digital, menyusul hadirnya dua single awal Quick! Love! dan You’ll Find Lovers Like You and Me.
Beranggotakan Faiz Novascotia Saripudin (vokal, gitar), Fathia Izzati (vokal), Era Patigo (drum), dan Nugi Wicaksono (bass), Reality Club menyebut album ini sebagai karya paling personal sekaligus paling percaya diri yang pernah mereka ciptakan.
Hal ini menjadi langkah lanjutan setelah album Reality Club Presents... (2023) yang melahirkan hit besar Anything You Want, mengantarkan mereka meraih dua AMI Awards, serta tur hingga ke Amerika Utara dan Asia Tenggara bersama Niki. Namun, menurut Faiz, tantangan terbesar kali ini justru bukan soal prestasi, melainkan berdamai dengan diri sendiri.
“Kami sudah punya tiga album dengan banyak pencapaian yang patut disyukuri. Tapi tetap saja, rasa impostor syndrome sering muncul dan membuat kami meremehkan diri sendiri,” ujar Faiz.
Dengan nuansa indie rock yang santai namun matang, Who Knows Where Life Will Take You? menghadirkan 13 lagu hasil sesi penulisan di Ubud, Bali pada Mei 2024.
Seperti karya-karya sebelumnya, tema romansa masih mendominasi, baik dalam balutan melodi melankolis seperti Muted Sirens maupun You’ll Find Lovers Like You and Me, maupun lewat nuansa humor dalam lagu Lost Myself in Reveries, Finding a Catholic Man to Love the Love of My Life, Shut Up, Behave, hingga Thank You for Hijacking My Existential Crisis.
Album ini menjadi bukti kedewasaan Reality Club setelah sembilan tahun berkarya. Lebih dari sekadar ingin didengar, mereka berharap karya ini bisa diapresiasi secara personal oleh setiap pendengar.
“Saya berharap orang-orang tidak hanya mendengar lagunya, tapi bisa menghidupinya dengan cara mereka masing-masing,” ungkap Fathia.
Hal yang terpenting, lewat album ini Reality Club akhirnya belajar mengapresiasi diri sendiri. “Kami punya sesuatu—entah itu talenta, sihir, atau ikatan. Dan mungkin kami memang pantas meraih semua pencapaian yang ada sejauh ini,” tutup Faiz. (far)