Jangan Salah Pilih, Ini Bedanya Bengkel PDR Profesional dan Pemula

Bodi mobil yang penyok sering kali membuat pemiliknya cemas.
Banyak yang khawatir harus mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan cat ulang.
Padahal, ada metode Paintless Dent Repair (PDR) yang bisa memperbaiki bodi tanpa dempul dan cat.
Ilustrasi perbaikan bodi mobil dengan metode PDR
Namun, menurut Nuryadi, pemilik bengkel DJ Auto Care Depok, hasil PDR sangat bergantung pada pengalaman teknisi yang mengerjakannya.
“Kalau tidak paham titiknya, hasilnya bisa meleset. Jadi yang menentukan bagus atau tidaknya PDR itu ada di ketelitian dan pengalaman,” ujar Nuryadi kepada Kompas.com belum lama ini.
Nuryadi yang sudah berkecimpung dalam dunia car detailing sejak 2008 ini menjelaskan, pengerjaan PDR dilakukan dengan cara menekan titik penyok dari balik panel secara rapat-rapat dan berurutan.
Ilustrasi Paintless Dent Removal
Teknik inilah yang membuat penyok bisa kembali rata.
Bedanya, bengkel dengan teknisi berpengalaman akan mampu mengikuti alur bodi dengan tekanan yang tepat, sehingga hasilnya mulus.
“Orang yang sudah berpengalaman bisa menghasilkan perbaikan 80 persen sampai 100 persen kembali seperti semula, tergantung kondisi. Tapi kalau yang masih baru-baru, biasanya kelihatan dari hasilnya yang tidak rata,” kata Nuryadi.
Selain itu, bengkel PDR yang baik biasanya juga melengkapi pengerjaan dari dua sisi, yaitu bagian dalam panel dan finishing dari luar.
Peralatan seperti palu karet, batang besi khusus, hingga lilin atau alat kecil sejenis pensil digunakan untuk merapikan bagian-bagian yang sulit dijangkau.
“Kalau penyok keluar, kadang ada bagian yang jadi nonjol. Itu harus dimasukkan lagi. Jadi pengerjaannya memang dua arah, bukan asal tekan saja,” ucap dia.
Karena itu, sebelum memilih bengkel PDR, konsumen disarankan memperhatikan rekam jejak bengkel dan melihat hasil pekerjaan sebelumnya.
Nuryadi menegaskan, setiap perbaikan PDR selalu memiliki batas hasil, tergantung tingkat kerusakan.
“Saya biasanya kasih tahu dulu, supaya tidak salah paham. Ada yang bisa bagus 80 persen, ada yang bisa sampai 95 persen, bahkan 100 persen,” ujarnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!