Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyoroti kematian Raya, seorang anak berusia empat tahun asal Sukabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacing.

Menurut Pratikno, tragedi ini menjadi peringatan bagi seluruh bangsa untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

“Kematian Ananda Raya adalah alarm nasional yang mengingatkan kita semua agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujar Pratikno, Jumat (22/8).

Pratikno mengakui bahwa tragedi ini sebagian disebabkan oleh kelalaian, seperti minimnya pengetahuan tenaga kesehatan di daerah mengenai prosedur layanan kesehatan gratis dan masalah pendataan administrasi kependudukan.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah akan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, mulai dari posyandu hingga puskesmas. Langkah ini bertujuan memastikan penanganan pasien, terutama yang belum terdaftar dalam program kesehatan, berjalan sesuai prosedur.

Berdasarkan evaluasi, pemerintah menemukan bahwa pasien seringkali tidak terperiksa secara tuntas. Contohnya, pemberian obat cacing yang seharusnya diberikan di tempat, malah dibawa pulang. Selain itu, pasien rujukan dari puskesmas tidak selalu dipastikan sampai ke rumah sakit tujuan.

Rapat tingkat menteri telah digelar untuk memastikan masalah serupa tidak terulang. Rapat ini melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, serta pemerintah provinsi dan kabupaten. Selain itu, tim dari Kemenko PMK sudah dikirim ke Sukabumi untuk mengidentifikasi kebutuhan keluarga dan memperbaiki lingkungan pemukiman Raya yang tidak layak.

Fokus utama pemerintah adalah memperbaiki sanitasi, termasuk pengerasan lantai rumah dan penyediaan jamban keluarga. Langkah ini akan diterapkan di kawasan pemukiman rentan di seluruh Indonesia agar anak-anak terlindungi dari risiko penyakit.

Pemerintah juga akan memastikan seluruh warga miskin terdaftar dalam program Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) BPJS Kesehatan. Jika ada yang belum terdata, iuran mereka akan ditanggung melalui dana desa atau anggaran pemerintah daerah

. Pratikno menjelaskan bahwa Kementerian Desa telah menerbitkan aturan yang mengizinkan penggunaan dana desa untuk layanan kesehatan dasar, perbaikan sanitasi, dan dukungan program penurunan stunting.

“Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif,” ujarnya.

Kasus Raya bermula dari kondisi keluarganya yang kurang mampu, dengan ayah sakit-sakitan dan ibu yang mengalami gangguan jiwa. Mereka tinggal di rumah panggung yang kotor. Setelah ditemukan dalam kondisi kritis, Raya sempat dirawat di rumah sakit.

Namun, upaya mencari bantuan biaya medis gagal, dan ia meninggal setelah cacing hidup seberat satu kilogram dikeluarkan dari tubuhnya. Bahkan, hasil pindai CT scan menunjukkan cacing dan telurnya telah menyebar ke otak.

Tragedi ini memicu keprihatinan publik. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kondisi lingkungan yang kotor dan lemahnya peran posyandu, PKK, dan bidan desa dalam mendeteksi dini masalah kesehatan. Keluarga Raya kini telah dievakuasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendapatkan perawatan karena juga mengidap penyakit TBC.