Sahabat Valentino Rossi Ungkap Alasan Pecco Bagnaia Kehilangan Semangat Balapan

Dalam musim MotoGP yang paling menantang baginya sejauh ini, Pecco Bagnaia menghadapi tekanan berat saat dirinya kian tertinggal jauh di belakang Marc Márquez. Bahkan, seorang sekutu dekat Valentino Rossi menyebut bahwa data performa Bagnaia menunjukkan seolah-olah sang rider “kehilangan sedikit motivasi.” Pernyataan ini disampaikan oleh Uccio Salucci, bos tim VR46, dalam wawancara dengan TNT Sports menjelang Grand Prix hari Minggu.
Musim yang Tak Sesuai Harapan

Pecco Bagnaia
Bagnaia dua kali juara dunia MotoGP hanya meraih satu kemenangan sepanjang musim 2025, jauh di bawah performanya tahun lalu dengan 11 kemenangan. Pada Grand Prix Hungaria, kondisi semakin buruk: ia gagal lolos dari Q1 untuk pertama kalinya musim ini, tanpa poin di sprint, dan hanya finis di posisi kesembilan dalam balapan utama. Kini, figur seperti Marc Márquez kian unggul dengan tujuh kemenangan beruntun di Grand Prix Balaton Park mengakibatkan selisih 227 poin antara mereka.
Pemicu Kekhawatiran: Data dan Performa
Menurut Uccio Salucci, data telemetri memperlihatkan bahwa Bagnaia kurang melakukan pengereman yang agresif dan usahanya mengendalikan motor saat ini tak seperti biasanya.
“Sepertinya dia kehilangan sedikit motivasi, juga kepercayaan dirinya saat mengendarai motor.” ungkap Salucci, dikutip VIVA Otomotif dari Crash Senin, 25 Agustus 2025.
Ia pun dengan tegas mendorong Bagnaia untuk “bangkit, nikmati lagi momen membalapnya,” karena bagaimanapun sang rider adalah dua kali juara dunia dan tetap dianggap pembalap luar biasa.
Salucci juga menyoroti perbedaan adaptasi antara Bagnaia dan Marquez terhadap motor Ducati GP25. Ketika Márquez berasal dari motor 2023 yang sulit dikendalikan, namun ia berhasil cepat beradaptasi, Bagnaia datang dari motor 2024 dan mengalami kesulitan adaptasi terhadap karakter GP25, khususnya di bagian depan motor.
Salucci mengatakan dirinya dapat memahami perjuangan Bagnaia di GP25, karena pembalap tim VR46 Fabio Di Giannantonio juga berjuang melawan hal yang sama di awal musim.
Ia juga yakin Bagnaia lebih kesulitan karena Marquez terbiasa dengan Ducati yang tidak kuat di bagian depan, setelah berpindah dari GP23 musim lalu ke GP25.
“Yang pasti ketika Marquez tiba, motor 2025 bukanlah motornya, terutama di awal musim karena bagian depan motor tidak memberikan banyak kesan kepada Pecco, kepada Di Giannantonio,” tambahnya.
Secercah Optimisme di Tengah Kekecewaan

Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia dan Jack Miller
Meski hasil di Hungaria jauh dari ideal, Bagnaia menunjukkan sisi positif lainnya. Ia menyebut dua kesalahan yang dibuat saat pengereman sebagai pertanda bahwa motor sudah mulai kompetitif kembali:
Musim 2025 jelas menjadi tantangan terbesar dalam karier MotoGP Bagnaia sejauh ini. Statistik dan komentar dari Uccio Salucci mencerminkan kekhawatiran terhadap motivasi dan rasa percaya diri sang rider. Namun, di sisi lain, pengakuan diri Bagnaia tentang perbaikan dalam handling motor tetap memberi harapan. Ia masih optimis untuk kembali kompetitif dan menunjukkan performa terbaiknya, terutama menjelang putaran berikutnya.