BYD Indonesia Ungkap Alasan YangWang U9 Belum Resmi Dijual

BYD Indonesia menyita perhatian pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 lewat kehadiran Yangwang U9.
Pasalnya, kendaraan listrik berperforma tinggi tersebut mampu melakukan manuver tidak lazim, yaitu berjoget hingga melompat.
Meski demikian, perseroan belum memasarkannya ke pasar dalam negeri karena U9 masih terkendala aturan yang belum sepenuhnya mengakomodasi kecanggihan tersebut.
“Saat ini kita sedang mengurus perizinan, apakah mobil seperti Yangwang U9 boleh beroperasi di jalan umum," kata Head of Product PT BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata, di ICE BSD, Tangerang, Senin (28/7/2025).
"Regulasi yang ada saat ini belum sepenuhnya menyesuaikan dengan perkembangan teknologi seperti ini,” lanjutnya.
Ia mencontohkan, sebelumnya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pun pernah mengalami hal serupa, yakni belum diatur secara jelas dalam regulasi nasional.
Oleh karena itu, BYD terus menjalin komunikasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan aspek legalitas kendaraan canggih ini.
“Urusan seperti sensor, misalnya, kami aktif berdiskusi dengan Kominfo Digital (Komdigi). Harapannya, teknologi yang sudah maju tidak terhambat hanya karena regulasi belum mengikutinya,” kata dia.
Diketahui, U9 merupakan sportcar terbaru dari BYD yang memiliki tenaga maksimum hingga 1.000 dk.
Yangwang U9
Tak hanya itu, mobil ini juga terkenal atas kemampuan suspensinya yang memungkinkan untuk melompat dan menari di tempat.
“DiSus Z adalah sistem suspensi yang paling baru dikembangkan dan sudah digunakan pada Yangwang U7, salah satu model flagship BYD,” kata Bobby.
Suspensi pintar ini memungkinkan mobil tetap stabil dalam berbagai kondisi, bahkan menciptakan gerakan dramatis seperti meloncat secara vertikal.
Bobby menjelaskan bahwa inovasi ini bukan sekadar gimmick, melainkan bukti bahwa suspensi kendaraan listrik telah mencapai tahap evolusi baru.
Head of PR and Government Relation BYD Indonesia, Luther Panjaitan, menambahkan bahwa teknologi seperti ini mungkin belum sepenuhnya relevan untuk diterapkan di luar China dalam waktu dekat.
“Suspensi yang mampu mengangkat kendaraan seberat ini mungkin terlihat seperti atraksi. Tapi yang ingin kami tunjukkan adalah bahwa teknologi suspensi sudah berada di level ini. Ke depan, tentu akan ada pengembangan lanjutan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan,” kata Luther.