Prompt Terbaru yang Sering Dipakai Pengguna ChatGPT
- 1. Prompt “System Role” — Mengunci gaya dan peran sejak awal
- 2. Prompt Multi-langkah/Chain-of-Thought Singkat
- 3. Prompt “Function-Style”/Output Terstruktur (JSON, CSV)
- 4. Prompt “Act As + Constraints” — Peran + Batasan yang Jelas
- 5. Prompt SEO-Optimized/Konten Siap Publish
- 6. Prompt “Translate + Localize” — Bukan sekadar terjemah
- 7. Prompt Kreatif dengan Input Multimodal (gambar + teks)
- 8. Prompt untuk Pengujian dan Edge Cases

Seiring berkembangnya kemampuan model bahasa, cara orang berinteraksi dengan ChatGPT juga ikut berevolusi. Bukan lagi sekadar menanyakan satu-liner, pengguna kini memakai prompt yang lebih terstruktur, berlapis, dan praktis, untuk tugas menulis, pemrograman, riset, hingga otomatisasi. Berikut rangkuman prompt terbaru yang tengah populer, lengkap dengan contoh dan saran agar Anda juga bisa memaksimalkan penggunaan ChatGPT.
1. Prompt “System Role” — Mengunci gaya dan peran sejak awal
Tren: Meminta model berperan dari awal supaya jawaban konsisten.
Contoh:
System: “Kamu adalah editor SEO berpengalaman. Jawaban ringkas, sertakan daftar poin, dan fokus pada kata kunci: ‘mesin cuci hemat energi’.”
Kenapa efektif: Menghemat waktu revisi karena semua balasan mengikuti satu persona dan format.
2. Prompt Multi-langkah/Chain-of-Thought Singkat
Tren: Meminta model menampilkan langkah penalaran singkat sebelum hasil akhir.
Contoh:
“Jelaskan dua langkah penalaran singkat, lalu berikan ringkasan akhir 3 kalimat tentang strategi pemasaran email.”
Manfaat: Membantu memverifikasi bahwa jawaban masuk akal dan bukan sekadar klaim.
3. Prompt “Function-Style”/Output Terstruktur (JSON, CSV)
Tren: Memaksa output agar langsung bisa dipakai oleh aplikasi. Cocok untuk developer dan produktivitas.
Contoh:
“Buat output JSON dengan field: title, date(YYYY-MM-DD), summary(50–80 kata). Berikan 5 ide artikel tentang ‘remote work’.”
Keuntungan: Mengurangi pekerjaan pembersihan data setelah AI menghasilkan konten.
4. Prompt “Act As + Constraints” — Peran + Batasan yang Jelas
Tren: Gabungan peran dan batasan waktu, panjang, atau gaya.
Contoh:
“Aku minta kamu jadi tutor Python dan jawab max 150 kata, tanpa kata teknis yang sulit, berikan contoh kode singkat.”
Efek: Jawaban lebih usable untuk audiens tertentu (pemula, non-teknis, manajer, dsb).
5. Prompt SEO-Optimized/Konten Siap Publish
Tren: Meminta artikel lengkap dengan struktur SEO, judul H1, meta description, slug, subjudul, dan keyword density.
Contoh:
“Buat artikel 800 kata tentang ‘tips hemat listrik’ dengan H1, meta description 150 karakter, 4 subjudul, dan 3 rekomendasi CTA.”
Kenapa berguna: Menghasilkan draf yang nyaris siap unggah tanpa editing besar.
6. Prompt “Translate + Localize” — Bukan sekadar terjemah
Tren: Meminta penerjemahan sekaligus penyesuaian budaya dan gaya bahasa.
Contoh:
“Terjemahkan artikel ini ke Bahasa Indonesia formal, ubah contoh-contoh ke konteks pasar Indonesia, sesuaikan idiom.”
Hasil: Konten terasa alami bagi audiens lokal.
7. Prompt Kreatif dengan Input Multimodal (gambar + teks)
Tren: Untuk pengguna versi multimodal, memberi gambar + instruksi teks untuk menghasilkan deskripsi, caption, atau ide visual.
Contoh:
“Lihat foto ini (gambar sepeda). Buat 10 caption Instagram yang singkat, lucu, dan cocok untuk marketplace sepeda urban.”
Manfaat: Berguna untuk sosial media dan pemasaran produk.
8. Prompt untuk Pengujian dan Edge Cases
Tren: Meminta AI memikirkan skenario ekstrem agar output lebih robust.
Contoh:
“Buat 5 skenario kegagalan implementasi aplikasi X dan solusi mitigasinya.”
Nilai tambah: Membantu tim teknik dan produk mempersiapkan rencana cadangan.
Perkembangan prompt engineering membuat interaksi dengan ChatGPT semakin kaya: bukan sekedar tanya-jawab, melainkan alur kerja terstruktur yang menghemat waktu dan meningkatkan kualitas output. Coba 1–2 prompt terbaru di atas dan simpan versi favorit Anda, dalam hitungan hari, produktivitas dan konsistensi hasil kerja dengan AI akan meningkat signifikan.