2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Dua personel Brimob Yon C Nabire Brigpol M Arif Maulana dan Briptu Nelson C Runaki gugur dalam kontak senjata di Jalan Trans Nabire–Enarotali, Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Rabu 13 Agustus lalu.
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Nabire telah menggelar rekonstruksi pembunuhan dua anggota brimob itu. Saat rekontruksi yang digelar kemarin itu turut dihadirkan pelaku penembakan Suplianus Bagau alias Siprianus Weya alias Supli (31).
"Sebanyak 21 adegan diperagakan untuk menggambarkan peristiwa yang menewaskan dua anggota Brimob Yon C Nabire," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangan yang diterima di Timika, Rabu (27/8).
Kronologis penembakan berdasarkan hasi rekonstruksi terungkap para pelaku yang dipimpin Aibon Kogoya terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri atas YM, YW dan KM bertugas melakukan penembakan terhadap Brigpol M Arif Maulana.
Kelompok kedua terdiri atas TG dan Suplianus Bagau (tersangka yang sudah ditangkap) bertugas melakukan penembakan terhadap Briptu Nelson C Runaki.
Adapun kelompok ketiga yang langsung dipimpin Aibon Kogoya dan HM bertugas memantau situasi di sekitar lokasi pembangunan jalan dan ekskavator.
Dari hasil rekonstruksi yang dilakukan, diketahui usai melakukan penembakan, pelaku juga merampas senjata api AK-101 dan AK-47 serta body vest milik para korban.
Para pelaku juga sempat membuat video pernyataan sikap di camp darurat mereka yang direkam oleh tersangka Suplianus Bagau.
Proses rekonstruksi berlangsung dengan pengamanan ketat, melibatkan 15 kendaraan taktis, 24 pucuk senjata laras panjang, serta perlengkapan body vest dan helm tempur. Usai rekonstruksi, tersangka Suplianus Bagau kembali diamankan ke Rutan Polres Nabire.
"Rekonstruksi ini merupakan bagian penting dalam proses penyidikan untuk memperkuat bukti hukum. Rekonstruksi ini dilakukan untuk memastikan peran masing-masing pelaku dan menguatkan alat bukti dalam kasus pembunuhan dua personel Brimob," tandas Brigjen Faizal, dikutip Antara. (*)