Seberapa Penting Vaksin HPV dalam Melindungi Perempuan?

Ilustrasi wanita.
Ilustrasi wanita.

Human papillomavirus (HPV) merupakan virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital. Kanker yang di sebabkan oleh HPV masih menjadi ancaman serius bagi populasi di dunia, termasuk di Indonesia. 

Pada tahun 2022, diperkirakan 660.000 perempuan terdiagnosis kanker leher rahim di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan kanker terbanyak kedua pada perempuan Indonesia dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.  

Diperkirakan jumlah perempuan yang akan terdampak kanker leher rahim akan terus meningkat. Vaksinasi merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi HPV penyebab kanker dan penyakit terkait HPV lainnya pada pria dan wanita, sehingga kesadaran masyarakat dan akses terhadap vaksinasi saat ini menjadi hal yang mendesak. 

Melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus-menerus, upaya mencegah kanker terkait HPV menjadi terbuka lebar, terutama melalui vaksinasi generasi terbaru yang memberi perlindungan menyeluruh terhadap HPV penyebab kanker yang dominan di Indonesia.

Pada tahun 2023, terdapat 6 vaksin HPV yang tersedia secara global, dan 3 vaksin HPV yang tersedia di Indonesia. Semuanya melindungi terhadap tipe HPV risiko tinggi yang menyebabkan sebagian besar kanker leher rahim dan anogenital yaitu tipe 16 dan 18, dan telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah infeksi HPV, kanker leher rahim dan anogenital.

Kendati demikian, terdapat tipe HPV risiko tinggi selain tipe 16 dan 18 yaitu tipe 52 dan 58 yang masih mendominasi. Teknologi vaksin terbaru memungkinkan adanya pilihan vaksin yang melindungi lebih banyak virus, termasuk HPV tipe 52 dan HPV tipe 58.

Vaksinasi HPV bisa diberikan pada anak perempuan mulai 9 tahun. Ini sesuai dengan rekomendasi IDAI 2023 dan rekomendasi IDAI 2020, yaitu diberikan pada anak perempuan usia  9 - 14 tahun.  Untuk Dewasa, PAPDI juga telah mengeluarkan jadwal imunisasi dewasa, dimana vaksinasi HPV bisa diberikan mulai usia 19 tahun.  

"Yang perlu diwaspadai, tipe HPV yang dominan di Indonesia seperti HPV 52 dan 58 ternyata tidak tercakup dalam vaksin HPV generasi lama. Oleh karena itu, masyarakat dapat melakukan revaksinasi HPV yaitu dengan vaksinasi HPV terbaru yang dapat melindungi dari 9 tipe virus, termasuk tipe 52 dan 58 yang paling sering ditemukan di Indonesia," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI, Rabu 27 Agustus 2025.

Lebih lanjut dr. Anshari menambahkan saat ini, sudah tersedia pilihan vaksin HPV yang memiliki cakupan proteksi yang lebih luas hingga sembilan tipe HPV yang memungkinkan perlindungan lebih komprehensif terhadap subtipe yang paling umum menjadi penyebab kanker leher rahim. 

Sementara itu, Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI (Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM mengatakan, bahwa pihaknya mendorong masyarakat mengambil langkah untuk mencegah infeksi HPV dengan vaksinasi HPV sesuai rekomendasi PAPDI. 

"Bagi yang sudah divaksin dengan generasi sebelumnya, revaksinasi HPV dengan vaksin HPV generasi baru dapat dipertimbangkan. Bagi yang belum divaksinasi, bisa mempertimbangkan vaksinasi generasi baru agar mendapat perlindungan yang lebih luas. Vaksinasi HPV terbaru akan memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap beberapa jenis HPV penyebab kanker leher rahim seperti HPV tipe 52 dan HPV tipe 58," kata dia. 

Dalam kesempatan yang sama George Stylianou selaku MSD Indonesia Representative mengatakan, pihaknya berharap, melalui edukasi ini, masyarakat tergugah untuk mengambil langkah proaktif terhadap kesehatan dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi, sehingga dapat terlindung dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

"Kami terus berkomitmen mendukung kolaborasi strategis dengan dokter dan asosiasi medis untuk menghadirkan vaksin HPV yang sesuai dengan kebutuhan populasi Indonesia," kata dia.

Sebagai langkah pencegahan yang efektif, masyarakat diharapkan berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan saran pencegahan yang tepat. Apabila belum menerima vaksinasi HPV lengkap atau memiliki riwayat medis tertentu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan guna mendapatkan informasi dan rekomendasi yang sesuai. Konferensi pers ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi HPV sebagai upaya perlindungan diri dan keluarga terhadap kanker leher rahim dan penyakit lain yang berkaitan dengan infeksi HPV karena #YourDecisionMatters.