Mau Ganti Mobil ke BYD Atto 1, Cicilannya Cuma Rp2 Jutaan
BYD Atto 1 merupakan salah satu mobil listrik yang baru saja hadir di Indonesia. Mobil ini mengusung desain compact yang cocok untuk digunakan di perkotaan.
Dari sisi performa, kendaraan bebas emisi tersebut menggunakan motor listrik dengan daya yang cukup untuk kebutuhan harian. Akselerasinya cukup responsif, berkat dimensinya yang kecil.
Atto 1 dilengkapi front airbags untuk pengemudi dan penumpang depan, side curtain airbags, sistem seat belt reminder untuk seluruh kursi, serta ISOFIX untuk kursi anak.
Selain itu, hadir pula teknologi pendukung seperti pemantau tekanan angin ban, kamera belakang, 3 rear radars, Auto Hold (AVH), Electronic Parking Brake (EPB), hingga Cruise Control System (CCS).
Mobil ini juga dibekali dengan baterai berkapasitas 38 kWh. Proses isi daya di SPKLU menggunakan soket CCS, dan sudah mendukung pengisian cepat sehingga tidak perlu menunggu lama.
VIVA Otomotif berkesempatan menjajal mobil listrik mungil ini. Dalam uji perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta, konsumsi daya mobil ini tercatat cukup impresif. Berdasarkan pengukuran dari layar MID, Atto 1 membukukan konsumsi rata-rata sekitar 13,5 kWh/100 km.
Angka ini menunjukkan efisiensi yang kompetitif di kelasnya, sekaligus memberi keyakinan kepada pengguna bahwa jarak tempuh sejauh 380 km yang diklaim pabrikan dapat dicapai dalam kondisi ideal.
Bagi yang tertarik memiliki mobil listrik ini, tersedia opsi cicilan ringan dari beberapa bank. Berdasarkan simulasi kredit BCA yang dilihat pada Kamis 28 Agustus 2025, angsuran BYD Atto 1 tipe Dynamic berada di angka Rp2 jutaan per bulan.
Misalnya, dengan tenor 6 tahun, cicilan per bulan sekitar Rp2,5 jutaan. Angka ini cukup terjangkau dibandingkan membeli mobil bensin baru dengan kelas serupa.
Memang, total bayar pertama cukup besar karena mencakup uang muka dan biaya administrasi. Angkanya mencapai Rp98.047.300. Namun, jumlah tersebut bisa didapatkan jika memiliki kendaraan lama dan ingin menggantinya dengan Atto 1.
Selain harga cicilan, biaya operasional juga jadi pertimbangan penting. Mobil listrik umumnya lebih hemat karena tidak memerlukan bensin dan servis mesin yang rumit. Pajak tahunan juga ringan, dan bisa digunakan setiap hari melintasi kawasan ganjil genap di Jakarta.
