Ojol, Dari Moda Alternatif Jadi Kekuatan Sosial di Perkotaan

perlindungan kerja, demonstrasi Jakarta, Ojek online, affan kurniawan, Ojol, Dari Moda Alternatif Jadi Kekuatan Sosial di Perkotaan

Aksi demonstrasi pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta menyisakan tragedi.

Seorang pengemudi bernama Affan Kurniawan meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat mengikuti unjuk rasa.

Peristiwa ini memicu duka sekaligus membuka mata publik tentang posisi pengemudi ojol yang rentan.

Namun, jumlah dan keberadaannya telah menjelma menjadi kekuatan sosial baru di perkotaan.

Sejak awal kemunculannya, ojol hadir sebagai moda transportasi alternatif yang cepat, fleksibel, dan terjangkau.

Kehadirannya mengisi celah di tengah keterbatasan transportasi publik, terutama di kota-kota besar yang belum memiliki angkutan umum massal yang memadai.

Namun, para pengemudi justru sering bekerja dalam ketidakpastian tanpa perlindungan kerja yang jelas.

perlindungan kerja, demonstrasi Jakarta, Ojek online, affan kurniawan, Ojol, Dari Moda Alternatif Jadi Kekuatan Sosial di Perkotaan

Para peserta aksi unjuk rasa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa, driver ojol, dan masyarakat di Kabupaten Mamuju, Sulbar, Minggu (31/8/2025).

Menurut Muhammad Akbar, pemerhati transportasi sekaligus mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada masa Gubernur Ahok, menilai tragedi Affan menjadi simbol keresahan yang selama ini terpendam. “Ojol lahir dari kebutuhan nyata masyarakat urban. Tapi negara belum hadir sepenuhnya untuk melindungi mereka. Kasus ini memperlihatkan betapa rapuhnya posisi jutaan pengemudi yang menjadi tulang punggung mobilitas harian kota,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (31/8/2025).

Lebih jauh, Akbar menyebut bahwa jumlah besar pengemudi ojol yang terkoneksi dalam jejaring komunikasi membuat mereka punya kekuatan sosial yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dari basecamp, grup WhatsApp, hingga aksi di jalan, solidaritas mereka terbentuk secara organik dan nyata. “Awalnya mereka dipandang hanya sebagai moda transportasi alternatif. Tapi sekarang kita bisa melihat, mereka juga kekuatan sosial yang mampu menggerakkan massa dan menyuarakan aspirasi kolektif,” kata Akbar.

Menurutnya, pemerintah perlu segera memberikan pengakuan formal terhadap ojol sebagai bagian dari sistem transportasi nasional.

Hal ini termasuk perlindungan kerja, jaminan sosial, hingga ruang untuk berserikat.

Tanpa langkah serius, potensi ketegangan sosial akan semakin besar.

Tragedi yang menimpa Affan Kurniawan kini menjadi pengingat bahwa pengemudi ojol bukan sekadar pelaku pasif dalam ekosistem transportasi digital.

Mereka hadir sebagai denyut kehidupan kota sekaligus suara baru masyarakat urban yang menuntut keadilan.