Demo Ricuh bikin Grab Tarik Semua Karyawan Kerja dari Rumah

Perusahaan teknologi di bidang jasa, Grab Indonesia, memberlakukan sistem work from home (WFH) pada seluruh karyawannya imbas dari adanya demo berkepanjangan yang berlangsung di berbagai kota.
"Kami sudah menerapkan WFH dari hari Jumat kemarin. Kami juga akan terus WFH sampai situasi dan kondisi lebih baik," kata Chief Executive Officer atau CEO Grab Indonesia Neneng Goenadi, dalam konferensi pers yang digelar online, Minggu, 31 Agustus 2025.
Ia menegaskan bahwa Grab selalu mengutamakan keselamatan serta keamanan seluruh karyawan, mitra pengemudi ojek online atau ojol dan pelanggannya.
Neneng pun turut mematuhi segala imbauan yang diberikan oleh pemerintah. Pada Senin, 25 Agustus kemarin, telah terjadi aksi unjuk rasa di beberapa wilayah Indonesia.
Aksi itu berlangsung di depan Gedung MPR/DPR Senayan, dengan massa yang terdiri atas kalangan mahasiswa, pelajar dan kelompok masyarakat.
Salah satu tuntutan yang dilayangkan pada pemerintah yakni transparansi dan pemangkasan tunjangan DPR hingga penolakan terhadap sejumlah RUU kontroversial.
Demo dilanjutkan pada 28 Agustus lalu di lokasi yang sama, dengan kelompok buruh yang mendorong adanya kenaikan upah.
Sayangnya, seorang mitra pengemudi ojek online atau ojol Affan Kurniawan tewas akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat mengantarkan pesanan, hingga perhatian publik pun kini juga mengarah pada tuntutan investigasi atas insiden tersebut.
Aksi protes itu dilanjutkan pada hari-hari berikutnya. Sejumlah peristiwa bentrok antarwarga dan aparat penegak hukum (APH) yang bertugas hingga penjarahan di rumah anggota DPR masih terjadi.
Sejumlah fasilitas umum pun dikabarkan rusak imbas dari amukan massa. Fasilitas umum yang dikabarkan mengalami kerusakan akibat dibakar yakni Halte BRT Polda Metro Jaya, Senen Sentral, Senen Toyota Rangga, Gerbang Pemuda arah Pluit, Senayan Bank DKI, Bundaran Senayan dan Pemuda Pramuka.
Sementara Halte NBRT yang mengalami hal serupa yakni Kontainer Petamburan. Halte BRT yang dijarah, dirusak atau terkena vandalisme yakni Halte Kampung Melayu, Kramat Sentiong, Bidara Cina, Semanggi, Petamburan, Jatinegara, Kwitang, Iconic CSW-Kejaksaan Agung dan Bendungan Hilir.
Kemudian, gerbang tol yang dibakar yakni ada di Slipi, Pejompongan, Senayan, Semanggi, Kuningan, Slipi 2 dan Semanggi 2.