Google Ultimatum Karyawan: Kerja di Kantor atau PHK

Perusahaan teknologi Google, memberi ultimatum kepada karyawannya. Google meminta sejumlah karyawan yang selama ini berkerja dari jarak jauh (remote), untuk kembali bekerja di kantor.
Karyawan harus mematuhi aturan hybrid ini apabila masih ingin berkerja dengan raksasa teknologi tersebut. Jika tidak, mereka berisiko disingkirkan atau dikenai pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurut dokumen internal Google, ada sejumlah divisi yang diinstruksikan untuk bekerja secara hybrid. Beberapa di antaranya yaitu mereka yang bekerja di divisi Technical Services serta divisi sumber daya manusia atau disebut People Operations.
"Kolaborasi tatap muka merupakan bagian penting dari cara kami berinovasi dan memecahkan masalah rumit," ujar Mencini dikutip KompasTekno dari CNBC, Selasa (29/5/2025).
"Untuk mendukung hal tersebut, sejumlah tim telah meminta karyawan yang bekerja secara jarak jauh dan tinggal di dekat kantor untuk kembali mengantor tiga hari sepekan," lanjut dia.
Adapun kebijakan ini menandai perubahan strategi operasional perusahaan yang kini lebih dipusatkan di kantor, guna mendorong kolaborasi tatap muka agar lebih efektif. Walaupun, kebijakan ini hanya ditujukan untuk sejumlah divisi saja, tidak sepenuhnya.
Sejak pandemi berlangsung pada tahun 2020 lalu, sejumlah perusahaan termasuk Google menerapkan sistem kerja di rumah (Work from Home/WFH). Hal ini ditempuh demi memprioritaskan kesehatan serta produktivitas karyawan.
Tawarkan resign sukarela
Program itu ditawarkan untuk karyawan di beberapa divisi. Salah satunya adalah divisi baru "Platforms and Devices". Divisi itu merupakan gabungan dari divisi hardware Pixel dan software Android.
Adapun memo yang beredar, dinarasikan bahwa program pengunduran diri sukarela ini bisa menjadi benefit, terutama bagi mereka yang sudah tidak lagi selaras dan enggan bekerja, terlebih setelah peleburan tim.
Karyawan yang memiliki kesulitan dengan aturan perusahaan dan ketentuan kerja secara hybrid (kerja di kantor dan di rumah), juga bisa memanfaatkan program ini.
Divisi lain juga mendapat penawaran serupa, yakni divisi People Operations. Penawaran ini disampaikan lewat sebuah memo yang dikirim kepala divisi tersebut, Fionna Cicconi.