TNI Bantah Biarkan Demonstrasi Berubah Jadi Anarkis

TNI Bantah Biarkan Demonstrasi Berubah Jadi Anarkis

Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita membantah membiarkan aksi demonstrasi berubah menjadi anarkis. Ia menjelaskan bahwa TNI hanya bertugas membantu Polri untuk memastikan aksi demonstrasi berjalan aman dan lancar.

Hal ini disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/9).

Ia menjelaskan bahwa TNI menyerahkan kepada Polri, karena lebih berwenang melakukan pengamanan dan penindakan secara langsung.

TNI mengambil posisi tersebut selama demonstrasi berlangsung, termasuk ketika aksi penjarahan terjadi pada Sabtu (30/8) lalu.

Tandyo Budi Revita menambahkan bahwa TNI dan Polri baru mendapatkan mandat untuk melakukan tindakan tegas dan terukur dari Presiden Prabowo Subianto, Sabtu (30/8).

"Makanya pada saat tanggal 30 dipanggil presiden kan mungkin ada permintaan. Tanggal 31 kita turun (lakukan tindakan tegas)," kata Tandyo.

Tandyo juga membantah dengan tegas terkait adanya upaya "cipta kondisi" yang dilakukan TNI dengan membiarkan aksi demonstrasi berubah jadi anarkis.

"Saya kira apa kemampuan TNI untuk mencipta kondisi. Kita selama ini terus di belakang Polri," jelas Tandyo dikutip dari Antara.

Tandyo berharap masyarakat tidak mudah termakan isu yang menyesatkan dan tetap mendukung upaya pemerintah menciptakan kondisi yang aman dan kondusif. (*)