Suku Bunga The Fed hingga Regulasi, Ini 7 Hal yang Pengaruhi Pasar Kripto September 2025

Bitcoin.
Bitcoin.

 Awal September 2025 menjadi periode penuh antisipasi bagi pasar keuangan global, khususnya aset kripto. Para pelaku pasar sedang menanti keputusan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat, apakah akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan atau justru menundanya. 

Keputusan ini dinilai berpotensi memberi arah baru bagi pergerakan Bitcoin, Ethereum, maupun aset digital lainnya. Pada bulan Agustus, pasar kripto mencatat pergerakan signifikan. Bitcoin (BTC) sempat menyentuh rekor baru di level US$124.000 atau sekitar Rp2,03 miliar. 

Namun, perhatian justru beralih ke Ethereum (ETH) dan sejumlah altcoin yang melonjak lebih dari 20% sepanjang bulan lalu. Ethereum bahkan berhasil menembus US$4.950 atau sekitar Rp81,2 juta di penghujung Agustus, sementara Bitcoin terkoreksi 5% dalam sebulan.

Momentum krusial terjadi saat pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole. Powell menegaskan bahwa tekanan di pasar tenaga kerja bisa menjadi alasan bagi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Pernyataan tersebut turut mengangkat kembali harga kripto di akhir bulan.

Memasuki September, ada sejumlah agenda penting yang diperkirakan memengaruhi sentimen pasar. Apa saja? Berikut daftarnya seperti dirangkum dari siaran pers Luno, Senin, 1 September 2025.

Ilustrasi mata uang kripto.

Ilustrasi mata uang kripto.

1. Voting mainnet Stellar – 3 September

Komunitas Stellar akan melakukan voting Protokol 23 yang membawa serangkaian upgrade. Fokus utamanya pada Soroban, platform smart contract Stellar, yang dijanjikan lebih cepat dan efisien. Langkah ini diyakini dapat meningkatkan daya tarik investor.

2. Pengumuman Ondo – 3 September

Investor menantikan kabar soal kemungkinan peluncuran token saham dari Ondo. Meski masih belum ada kepastian, spekulasi terkait agenda ini sudah menarik perhatian pasar.

3. Rilis data pengangguran AS – 5 September

Data ketenagakerjaan akan menjadi kunci pertimbangan The Fed. Powell sebelumnya menyebut peningkatan pengangguran bisa memperkuat alasan pemangkasan suku bunga.

4. Indeks Harga Produsen (PPI) – 10 September

Sebagai indikator inflasi grosir, PPI yang tinggi bisa mengurangi peluang pemangkasan suku bunga. Juli lalu, PPI naik 0,9%, tertinggi sejak 2022.

5. Data inflasi AS (CPI) – 11 September

Inflasi konsumen yang terkendali di level 0,2% bulan sebelumnya memberi sinyal positif. Angka terbaru akan jadi pertimbangan krusial bagi kebijakan moneter.

6. Keputusan suku bunga European Central Bank – 11 September

ECB sudah memangkas suku bunga dua kali tahun ini. Pasar menunggu apakah langkah serupa akan diambil kembali, apalagi jika The Fed juga menurunkan suku bunga.

7. Keputusan suku bunga The Fed – 17 September

Inilah agenda yang paling ditunggu. Menurut CME FedWatch, pasar memprediksi 83% kemungkinan pemangkasan 0,25%, dan 17% kemungkinan suku bunga ditahan.

Dengan deretan agenda tersebut, September diperkirakan akan menjadi bulan yang penuh volatilitas. Baik investor kripto maupun pelaku pasar tradisional akan terus mencermati setiap data dan kebijakan bank sentral yang bisa menentukan arah pergerakan harga aset global.