Bursa Asia Anjlok Imbas Trump Ancam Tarif 200 Persen ke Tiongkok hingga Pecat Bos The Fed

Pada Senin malam, 25 Agustus 2025, Trump mengancam akan mengenakan tarif 200 persen atau pajak sejenis kepada Tiongkok jika pemerintah Beijing tidak mengekspor magnet tanah jarang ke AS. Ia juga memecat Gubernur Federal Reserve AS (The Fed) Lisa Cook, menurut sebuah surat di !akun Truth Social miliknya.
Hal tersebut menandai langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan eskalasi signifikan atas serangannya terhadap bank sentral AS. Pernyataan dan tindakan Trump menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan indeks di kawasan Asia.
Mengutip CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, anjlok sebesar 1,21 persen. Indeks Topix menyusul koreksi sebesar 1,05 persen.

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)
Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,46 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil justru menguat 0,55 persen.
Para investor di kawasan Asia juga menilai pertemuan antara presiden Korea Selatan dan presiden AS dalam rangka menyempurnakan kerangka perjanjian perdagangan yang diumumkan bulan lalu. Di mana kedua pemimpin negara sepakat menetapkan tarif impor sebesar 15 persen atas ekspor Korea Selatan ke AS.
Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 menyusut 0,31 persen. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan dari 25.829,91 menjadi 25.711.
Sementara di Wall Street, ketiga indeks acuan kompak mencatat koreksi. Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi melemah 0,22 persen ke level 21.449,29.
Indeks S&P 500 ditutup 0,43 persen lebih rendah ke level 6.439,32. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 349,27 poin atau 0,77 persen dan parkir do area 45.282,47.