3 Hal yang Memengaruhi Kualitas Tidur, Apa Saja?

kualitas tidur, tidur berkualitas, tidur yang berkualitas, hal yang memengaruhi kualitas tidur, pengaturan kamar tidur, 3 Hal yang Memengaruhi Kualitas Tidur, Apa Saja?

– Tidur yang berkualitas dapat membuat seseorang lebih segar dan berenergi pada pagi hari.

Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu faktor biologis, psikologis, dan pengaturan kamar tidur.

“Ada tiga variabel yang memengaruhi tidur, yakni biologis, psikologis, dan pengaturan kamar tidur. Dari ketiganya, variabel yang paling memengaruhi tidur adalah biologis,” ujar Certified Sleep & Recovery Coach Vishal Dasani di Jakarta beberapa waktu lalu.

1. Faktor biologis

Ritme sirkadian

Faktor biologis mencakup ritme sirkadian dan sleep pressure, atau tekanan untuk tidur. Ritme sirkadian tentang waktu tidur, sedangkan sleep pressure tentang bagaimana manusia tertidur.

Menurut Vishal, setiap orang memiliki waktu tidur yang berbeda-beda. Dengan kata lain, tidak semua orang harus tidur sebelum pukul 00.00.

“Ritme sirkadian sangat dipengaruhi oleh genetik dan usia, sementara sleep pressure sangat dipenaruhi oleh tingkat kegiatan sehari-hari. Semakin sering beraktivitas, semakin mudah untuk tidur. Dan semakin nyenyak juga kamu tertidur,” papar dia.

Ritme sirkadian diatur oleh otak manusia. Inilah yang membuat beberapa orang bisa tidur lebih cepat dan bangun lebih pagi, tidur larut malam dan bangun lebih pagi, atau tidur larut malam dan bangun lebih siang.

Dapat dikatakan bahwa ritme sirkadian adalah jam internal manusia yang mengatur kapan manusia harus tidur, dan kapan manusia harus bangun.

Ada hormon melatonin dan kortisol yang berperan dalam ritme sirkadian. Melatonin adalah hormon yang membuat manusia mengantuk, dan kortisol adalah hormon yang membuat manusia lebih waspada atau terjaga.

Sleep pressure

Sementara itu, sleep pressure adalah tekanan untuk tidur yang diproduksi sesaat sejak manusia terbangun sampai manusia memutuskan untuk tidur.

“Ketika kita tidur, sleep pressure menurun. Ibaratnya seperti HP yang baterainya terisi 100 persen di pagi hari. Ketika digunakan sepanjang hari, baterainya akan melemah dan sistem memberi tahu kita untuk mengisi daya baterai,” tutur Vishal.

Pada manusia, sleep pressure adalah sinyal yang diberikan oleh tubuh bahwa kita sudah cukup lelah dan sudah waktunya untuk beristirahat.

“Hanya saja, terkadang manusia memilih untuk mengabaikannya. Dan sleep pressure bisa ditahan dengan kafein. Saat mengonsumsi kafein, peningkatan sleep pressure tertahan. Artinya, kafein membuat kita terbangun di waktu yang salah, dan membuat kita kesulitan untuk tertidur,” jeas dia.

2. Faktor psikologis

Secara psikologis, perasaan manusia sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur mereka. Misalnya saja, perasaan kantuk menghilang sesaat setelah tubuh berbaring di atas kasur, meskipun kamu sudah lelah dan mengantuk.

Vishal mengatakan, ini bisa terjadi ketika manusia memikirkan terlalu banyak hal sebelum tidur, baik itu tentang masa lalu, masa depan, deadline pekerjaan, dan lain-lain.

“Perasaan sebelum tidur memengaruhi kemampuan kita untuk tertidur lelap. Jika banyak berpikir sebelum tidur, kemungkinan kecil kita akan bisa tidur,” ucap dia.

Meski bisa tertidur selama tujuh atau delapan jam, kamu dapat merasa seperti kurang tidur ketika terbangun pada pagi hari.

3. Pengaturan kamar tidur

Bagaimana kamu mengatur kamar tidur juga memengaruhi kualitas tidur. Jadi, perhatikan kenyamanan kamar tidurmu.

Pastikan apakah kasur sudah nyaman untuk ditiduri, apakah pengaturan lampu sudah sesuai alias cukup redup, dan apakah suhu ruangan sudah cukup sejuk.

“Ketika sudah waktunya untuk tidur, kamu akan tertidur. Pengaturan kamar tidur dapat meningkatkan kualitas tidurmu,” tutur Vishal.