Apa Itu Ritme Sirkadian dan Sleep Pressure? Faktor Penting untuk Tidur Berkualitas

– Berbicara tentang tidur, kualitas tidur tidak bisa dipisahkan dari ritme sirkadian dan sleep pressure. Keduanya sama-sama memengaruhi kualitas tidur manusia.
Ritme sirkadian berkaitan dengan jam internal yang mengatur kapan manusia harus bangun dan tidur, sedangkan sleep pressure adalah tekanan untuk tidur.
Certified Sleep & Recovery Coach Vishal Dasani mengatakan, setiap orang memiliki ritme sirkadian dan sleep pressure yang berbeda-beda.
Artinya, dua orang dalam satu ruangan yang sama tidak mungkin memiliki jam tidur dan bangun yang sama. Mengapa demikian?
Ritme sirkadian
“Ritme sirkadian adalah tentang timing. Timing manusia menjadi waspada dan mengantuk. Setiap manusia memiliki ritme sirkadian, dan ini diatur oleh otak,” ujar Vishal di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ritme sirkadian diatur oleh otak manusia. Inilah yang membuat beberapa orang bisa tidur lebih cepat dan bangun lebih pagi, tidur larut malam dan bangun lebih pagi, atau tidur larut malam dan bangun lebih siang.
Genetik
Ritme sirkadian dipengaruhi oleh genetik dan usia. Untuk genetik, ini berkaitan dengan hormon melatonin dan kortisol.
Melatonin adalah hormon yang membuat manusia mengantuk, dan kortisol adalah hormon yang membuat manusia lebih waspada atau terjaga.
“Tapi, perlu diketahui bahwa melatonin tidak membuatmu tertidur. Melatonin bisa membuatmu mengantuk, tapi apa yang membuatmu tertidur adalah tingkat kelelahanmu,” kata Vishal.
Jadi, meskipun kamu sudah mengantuk, kamu tetap tidak akan bisa tidur apabila tubuhmu belum memberi sinyal bahwa kamu sudah lelah dan perlu beristirahat.
Terkait melatonin sendiri, hormon ini biasanya meningkat dengan cepat dua sampai tiga jam sebelum waktu tidurmu. Jika terbiasa tertidur pukul 23.00, melatonin akan meningkat sekitar pukul 20.00 atau 21.00.
Pada pagi hari, hormon melatonin menurun seiring meningkatnya hormon kortisol.
“Kortisol bertanggungjawab akan tingkat energi manusia. Ketika tingkat kortisol tinggi, artinya manusia harus aktif,” ucap Vishal.
Usia
Seiring bertambahnya usia, waktu tidur setiap orang mengalami perubahan berdasarkan aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
Inilah yang membuat manusia dapat memiliki waktu tidur yang berbeda-beda sepanjang hidupnya.
“Misalnya, ketika waktu kecil, tidurnya lebih cepat. Ketika remaja, tidurnya larut malam. Jadi, orang yang sama, tapi waktu tidur yang berbeda,” kata Vishal.
Sleep pressure
Sleep pressure adalah tekanan untuk tidur yang diproduksi sesaat sejak manusia terbangun sampai manusia memutuskan untuk tidur.
“Ketika kita tidur, sleep pressure menurun. Ibaratnya seperti HP yang baterainya terisi 100 persen di pagi hari. Ketika digunakan sepanjang hari, baterainya akan melemah dan sistem memberi tahu kita untuk mengisi daya baterai,” tutur Vishal.
Pada manusia, sleep pressure adalah sinyal yang diberikan oleh tubuh, bahwa kita sudah cukup lelah dan sudah waktunya untuk beristirahat.
“Hanya saja, terkadang manusia memilih untuk mengabaikannya. Dan sleep pressure bisa ditahan dengan kafein. Saat mengonsumsi kafein, peningkatan sleep pressure tertahan. Artinya, kafein membuat kita terbangun di waktu yang salah, dan membuat kita kesulitan untuk tertidur,” jelas dia.
Dengan kata lain, ketika sleep pressure meningkat saat waktu tidur tiba, sebaiknya kamu tidak mengabaikannya untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.