Waspada, 7 Minuman Ini Malah Bikin Dehidrasi

Menjaga hidrasi tubuh adalah hal penting, apalagi saat cuaca panas. Namun, meski kita mengandalkan berbagai minuman untuk mengusir haus, ternyata tidak semua cairan memberi efek hidrasi.
Kenapa hidrasi itu penting?
Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60 persen air. Cairan ini mendukung banyak fungsi penting seperti kesehatan otak, sendi, ginjal, sistem pencernaan, hingga daya tahan tubuh.
Sayangnya, aktivitas harian seperti bernapas, buang air, dan berkeringat menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Saat cuaca panas, risiko dehidrasi meningkat karena tubuh lebih banyak berkeringat.
Idealnya, orang dewasa disarankan mengonsumsi 8 hingga 12 gelas cairan per hari. Namun, cairan ini sebaiknya berasal dari sumber yang benar-benar menghidrasi, bukan sebaliknya.
Apa yang membuat minuman malah bikin dehidrasi?
Beberapa minuman memiliki efek diuretik, yaitu merangsang tubuh untuk lebih sering buang air kecil, yang dapat menguras cairan tubuh. Kandungan yang menyebabkan efek ini antara lain:
- Gula tambahan: Menarik air dari sel ke aliran darah untuk menyeimbangkan kadar gula, sehingga tubuh kehilangan cairan.
- Kafein berlebihan (lebih dari 500 mg): Merangsang buang air kecil.
- Alkohol: Menekan hormon antidiuretik dan mempercepat pengeluaran cairan.
- Pemanis buatan tertentu: Bisa menyebabkan diare yang berujung dehidrasi.
- Protein tinggi: Membutuhkan lebih banyak air untuk dicerna, dan membebani ginjal.
7 Minuman yang bisa membuat dehidrasi
1. Kopi
Mengandung kafein yang bersifat diuretik. Meski satu atau dua cangkir sehari relatif aman, lebih dari itu bisa menyebabkan dehidrasi. Tips: imbangi setiap cangkir kopi dengan segelas air putih.
2. Teh berkafein dan beberapa teh herbal

Minum teh hijau setiap hari memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan gula darah dan pada akhirnya meningkatkan peluang hidup panjang umur.
Teh hitam atau hijau juga mengandung kafein, meskipun lebih sedikit dari kopi. Teh herbal yang mengandung daun senna (sering ditemukan pada teh pencahar) bisa menyebabkan kehilangan cairan karena efek laksatifnya.
3. Soda
Soda mengandung gula atau pemanis buatan serta kafein. Semua ini bisa menyebabkan dehidrasi, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam kondisi dingin, yang justru membuat kita merasa lebih terhidrasi padahal tidak.
4. Minuman beralkohol
Alkohol adalah salah satu zat paling dehidrasi. Ia mempercepat pengeluaran air dan mengganggu produksi hormon yang mengatur keseimbangan cairan. Inilah alasan mengapa mabuk terasa begitu menyiksa: dehidrasi ekstrem.
5. Jus buah dan sayur tertentu

Jus buah dan sayuran yang tidak diberi banyak pemanis tambahan juga bisa dicoba sebagai minuman untuk mengecilkan perut.
Jus yang mengandung gula tambahan atau bahan-bahan seperti seledri (mengandung asparagin, zat diuretik) atau bit (tinggi kalium) bisa membuat tubuh kehilangan cairan, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
6. Minuman energi

Ilustrasi minuman berenergi. Rata-rata produk minuman berenergi mengandung kafein dan gula dalam kadar tinggi. Kombinasi ini memicu risiko kesehatan seperti gula darah tinggi.
Kandungan kafein dan gula dalam minuman energi bisa sangat tinggi, bahkan melebihi kopi dan soda. Kombinasi ini menjadikannya salah satu minuman paling dehidrasi di pasaran.
7. Smoothie tinggi protein
Meski sehat, smoothie dengan kandungan protein tinggi dan pemanis tambahan bisa bersifat dehidrasi karena beban kerja yang meningkat pada ginjal dan kebutuhan air dalam proses pencernaan protein.
Cara tetap terhidrasi tanpa harus menghindari minuman favorit
- Minum air putih di antara minuman lain. Terapkan pola "satu untuk satu"—satu minuman non-air, satu gelas air putih.
- Pilih alternatif rendah gula dan rendah kafein. Misalnya, kopi dan teh tanpa kafein, infused water, atau jus segar tanpa tambahan pemanis.
- Buat sendiri versi sehat minuman favorit Anda di rumah.
- Perhatikan sinyal tubuh. Haus adalah tanda Anda sudah mulai dehidrasi. Jangan tunggu rasa haus untuk mulai minum.