Waspada Makanan dan Minuman Manis Saat Lebaran, Ini Bahayanya bagi Kesehatan
- 1. Menyebabkan kenaikan berat badan
- 2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
- 3. Berkontribusi pada munculnya jerawat
- 4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
- 5. Meningkatkan risiko kanker
- 6. Meningkatkan risiko depresi
- 7. Mempercepat penuaan kulit
- 8. Mempercepat penuaan sel
- 9. Menguras energi
- 10. Menyebabkan perlemakan hati
- 11. Risiko kesehatan lainnya

Salah satu hal yang harus diwaspadai saat libur Lebaran adalah konsumsi makanan dan minuman manis.
Biasanya saat bersilaturahmi ke rumah keluarga dan teman, selalu ada suguhan makanan dan minuman manis.
Jika sampai tidak terkendali dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis, hal itu berdampak buruk bagi kesehatan.
Gula dalam jumlah kecil dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat, tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Bahaya kebanyakan gula
Berikut adalah 11 alasan mengapa terlalu banyak gula bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
1. Menyebabkan kenaikan berat badan
Minuman manis seperti soda dan teh manis mengandung fruktosa, sejenis gula sederhana yang dapat meningkatkan rasa lapar lebih dari glukosa.
Fruktosa juga dapat menyebabkan resistensi terhadap leptin, hormon yang mengatur rasa kenyang.
Akibatnya, konsumsi minuman manis sering kali berujung pada kelebihan kalori dan penumpukan lemak, terutama di area perut.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Diet tinggi gula dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, peradangan, kadar trigliserida yang tinggi, serta tekanan darah tinggi, yang semuanya berkontribusi pada penyakit jantung.
Konsumsi minuman manis juga telah dikaitkan dengan aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak di arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
3. Berkontribusi pada munculnya jerawat
Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan manis dan olahan, dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin, yang merangsang produksi minyak serta peradangan.
Hal ini dapat menyebabkan munculnya jerawat lebih sering dan dalam jumlah lebih banyak.
4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas dan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.
Ilustrasi gula darah tinggi. Gejala gula darah tinggi bisa meliputi haus, sakit kepala, penglihatan kabur. Jika semakin parah bisa menyebabkan mual dan pingsan.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi minuman manis memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang menghindarinya.
5. Meningkatkan risiko kanker
Diet tinggi gula dapat menyebabkan obesitas dan peradangan, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai jenis kanker.
Studi menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, termasuk kanker prostat dan esofagus.
6. Meningkatkan risiko depresi
Gula berlebih dapat menyebabkan gangguan suasana hati, kecemasan, dan bahkan sampai depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi lebih dari 67 gram gula per hari memiliki risiko depresi 23 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari 40 gram.
7. Mempercepat penuaan kulit
Gula dalam darah dapat berinteraksi dengan protein untuk membentuk senyawa berbahaya yang disebut Advanced Glycation End Products (AGEs).
Senyawa ini dapat merusak kolagen dan elastin, yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan munculnya kerutan lebih cepat.
8. Mempercepat penuaan sel
Telomer adalah struktur pelindung pada ujung kromosom yang memendek seiring bertambahnya usia.
Salah satu minuman manis di Dessert Darlings.
Konsumsi gula berlebih dapat mempercepat pemendekan telomer, yang mengakibatkan penuaan sel lebih cepat dan meningkatkan risiko penyakit terkait usia.
9. Menguras energi
Gula dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah, diikuti oleh penurunan drastis yang menyebabkan kelelahan.
Pola konsumsi seperti ini dapat menyebabkan fluktuasi energi sepanjang hari, yang berujung pada rasa lelah dan kurangnya konsentrasi.
10. Menyebabkan perlemakan hati
Fruktosa hampir seluruhnya diolah di hati. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, fruktosa dapat menumpuk sebagai lemak di hati dan menyebabkan penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi minuman manis memiliki risiko 56 persen lebih tinggi terkena kondisi ini.
11. Risiko kesehatan lainnya
Selain risiko yang telah disebutkan, konsumsi gula berlebih juga dapat:
- Meningkatkan risiko penyakit ginjal
- Memperburuk kesehatan gigi dengan menyebabkan gigi berlubang
- Memicu asam urat dengan meningkatkan kadar asam urat dalam darah
- Mempercepat penurunan kognitif, yang berkontribusi pada demensia dan Alzheimer