Top 10+ Makanan dan Minuman yang Bisa Bantu Sembuhkan Stroke, Apa Saja?
- 1. Ikan Berlemak (Salmon, Sarden, Herring)
- 2. Buah dan Sayur Segar
- 3. Biji-bijian Utuh
- 4. Kacang-Kacangan dan Polong-Polongan
- 5. Minyak Sehat (Zaitun, Alpukat)
- 6. Yogurt Rendah Lemak dan Keju Lunak
- 7. Alpukat
- 8. Smoothie Tinggi Kalori dan Protein
- 9. Rempah-Rempah (Bawang Putih, Kunyit, Kayu Manis)
- 10. Air Putih dan Susu Rendah Lemak

Pemulihan dari stroke tidak hanya bergantung pada obat dan terapi medis.
Pola makan sehat juga memiliki peran besar dalam mendukung proses penyembuhan dan mencegah serangan stroke berulang.
Sejumlah makanan dan minuman tertentu diketahui bermanfaat membantu menyembuhkan stroke, meski tetap perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Berikut ini daftar makanan dan minuman yang dapat membantu pemulihan stroke, berdasarkan rekomendasi dari sejumlah lembaga kesehatan dan jurnal ilmiah:
1. Ikan Berlemak (Salmon, Sarden, Herring)
Ikan berlemak mengandung asam lemak omega-3 yang mendukung kesehatan otak dan pembuluh darah.
Konsumsi ikan ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
American Heart Association (AHA) menyarankan konsumsi ikan berlemak dua kali seminggu untuk mendukung kesehatan jantung dan otak.
2. Buah dan Sayur Segar
Kandungan antioksidan, vitamin, dan serat dalam buah dan sayur membantu mempercepat pemulihan dan menurunkan tekanan darah.
Studi dalam jurnal Stroke terbitan American Heart Association (2019) menyebutkan bahwa pola makan kaya buah dan sayur berkorelasi dengan penurunan risiko stroke hingga 21 persen.
3. Biji-bijian Utuh
Oats, quinoa, dan beras merah membantu menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap stabil.
Penelitian dari The National Institutes of Health (NIH) menyatakan konsumsi biji-bijian utuh dapat menjadi bagian dari diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), yang efektif untuk menurunkan tekanan darah.
4. Kacang-Kacangan dan Polong-Polongan
Kaya akan protein nabati dan serat, kacang seperti lentil dan kacang merah mendukung kesehatan pembuluh darah dan jantung.
Dikutip dari Nutrition Reviews (2020), konsumsi kacang-kacangan rutin dikaitkan dengan penurunan risiko kardiovaskular dan peningkatan kontrol glukosa darah.
5. Minyak Sehat (Zaitun, Alpukat)
Minyak tak jenuh ganda seperti minyak zaitun terbukti mampu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Studi dari New England Journal of Medicine (2013) dalam riset tentang diet Mediterania menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun berkualitas tinggi menurunkan risiko stroke sebesar 30%.
6. Yogurt Rendah Lemak dan Keju Lunak
Sumber protein dan probiotik alami yang membantu menjaga berat badan dan fungsi pencernaan.
Rekomendasi dari National Stroke Association Amerika menyarankan produk susu rendah lemak sebagai bagian dari diet seimbang bagi pasien stroke.
7. Alpukat
Kaya akan kalium, lemak sehat, dan vitamin E yang membantu mengontrol tekanan darah dan memperkuat sistem saraf.
Ulasan dalam Journal of the American College of Nutrition (2015) menyebutkan bahwa konsumsi alpukat berkontribusi terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
8. Smoothie Tinggi Kalori dan Protein
Smoothie adalah minuman yang cocok untuk pasien stroke yang mengalami kesulitan makan atau kehilangan nafsu makan.
Dikutip dari Medical News Today, penggunaan protein nabati, madu, dan putih telur dalam bentuk smoothie dapat membantu memenuhi kebutuhan kalori pasien stroke.
9. Rempah-Rempah (Bawang Putih, Kunyit, Kayu Manis)
Penggunaan berbagai rempah dapat menjadi alternatif pengganti garam untuk menurunkan tekanan darah.
Studi dari The American Journal of Clinical Nutrition (2021) menunjukkan bahwa penggunaan 24 jenis rempah secara rutin dalam masakan mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan.
10. Air Putih dan Susu Rendah Lemak
Air putih penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga fungsi tubuh.
Selain air putih, penderita stroke juga bisa meminum susu rendah lemak untuk menambah nutrisi dan hidrasi tubuh.
Pedoman dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa hidrasi yang cukup penting untuk fungsi otak dan metabolisme pasien stroke.
Kapan Penderita Stroke Harus Berkonsultasi ke Dokter?
Meski berbagai makanan dan minuman di atas memiliki manfaat, tetapi tidak semua cocok untuk setiap pasien stroke.
Pasien stroke yang mengalami kesulitan makan, disfagia, penurunan berat badan, atau memiliki kondisi penyerta seperti hipertensi dan diabetes sebaiknya berkonsultasi ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat.
Sumber: Medical News Today.