Diet untuk Penderita Asam Urat, Makanan yang Dianjurkan dan Perlu Dibatasi

asam urat, Asam urat, diet, penderita asam urat, Diet, Asam Urat, Diet untuk penderita asam urat, Diet untuk Asam Urat, makanan untuk asam urat, diet untuk asam urat, menu diet untuk asam urat, diet untuk penderita asam urat, Diet untuk Penderita Asam Urat, Makanan yang Dianjurkan dan Perlu Dibatasi, Tujuan Utama Diet Asam Urat, Komponen Utama Diet untuk Asam Urat, Pantangan Makanan Asam Urat, Makanan yang Aman dan Dianjurkan, Contoh Menu Makanan untuk Asam Urat, Efek Diet terhadap Penyakit Asam Urat

Pola makan yang tepat dapat membantu mengontrol asam urat, suatu bentuk radang sendi yang menimbulkan rasa nyeri luar biasa.

Penyakit asam urat terjadi ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi hingga membentuk kristal yang menumpuk di sekitar sendi.

Asam urat terbentuk dari pemecahan zat kimia bernama purin. Purin secara alami ada dalam tubuh, tetapi juga bisa diperoleh dari makanan tertentu.

Ketika purin dipecah, tubuh menghasilkan asam urat yang biasanya dibuang melalui urin.

Meskipun diet untuk penderita asam urat bukanlah pengobatan utama, perubahan pola makan terbukti bisa menurunkan risiko serangan baru dan memperlambat kerusakan sendi.

“Diet yang tepat tetap perlu didampingi oleh pengobatan untuk meredakan nyeri dan menurunkan kadar asam urat,” demikian dikutip dari Mayo Clinic.

Tujuan Utama Diet Asam Urat

Diet yang difokuskan untuk penderita asam urat memiliki beberapa sasaran utama:

  • Menurunkan berat badan agar ideal.
  • Menerapkan pola makan sehat.
  • Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin.

Diet untuk penderita asam urat umumnya mirip dengan pola makan sehat seperti diet Mediterania, diet Mayo Clinic, atau DASH diet (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

Tujuannya adalah mengontrol kadar asam urat sekaligus menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Komponen Utama Diet untuk Asam Urat

1. Penurunan Berat Badan

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko serangan asam urat. Penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dapat menurunkan kadar asam urat dan mengurangi frekuensi serangan, bahkan tanpa harus membatasi purin secara ketat. Selain itu, berat badan ideal juga mengurangi tekanan pada sendi.

2. Karbohidrat Kompleks

Asupan buah-buahan seperti stroberi, apel, persik, dan melon sangat dianjurkan. Sayuran serta biji-bijian utuh juga menjadi sumber karbohidrat kompleks yang baik. Sebaliknya, jus buah, meskipun tanpa gula tambahan, sebaiknya dibatasi.

3. Cukup Cairan

Penting untuk menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup setiap hari agar ginjal bisa membuang asam urat secara optimal.

4. Lemak Sehat

Kurangi konsumsi lemak jenuh yang umumnya berasal dari daging merah, kulit ayam, dan produk susu tinggi lemak. Sebaiknya pilih lemak sehat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan.

5. Protein Rendah Lemak

Pilihan terbaik untuk sumber protein adalah daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, serta kacang-kacangan seperti buncis, kacang arab, dan lentil.

Pantangan Makanan Asam Urat

Beberapa jenis makanan sebaiknya dihindari atau dibatasi oleh penderita asam urat:

1. Jeroan dan Daging Organ

Hindari konsumsi hati, ginjal, dan otak karena sangat tinggi purin.

2. Daging Merah

Batasi daging sapi, kambing, dan babi dalam jumlah kecil dan jarang.

3. Makanan Laut Tertentu

Ikan teri, kerang, sarden, dan ikan cod memiliki kandungan purin tinggi. Meski demikian, dalam porsi kecil, beberapa jenis ikan masih bisa dikonsumsi sesekali.

4. Alkohol

Bir dan minuman keras penyulingan dapat memicu serangan asam urat. Sebaiknya hindari alkohol saat serangan terjadi dan batasi di waktu lainnya, terutama bir.

5. Gula Tambahan dan Fruktosa Tinggi

Hindari makanan olahan dengan sirup jagung tinggi fruktosa seperti sereal manis, roti manis, saus salad, dan sup kaleng. Konsumsi gula berlebih secara umum juga dapat meningkatkan risiko serangan asam urat.

Makanan yang Aman dan Dianjurkan

Beberapa makanan terbukti tidak memperparah kondisi asam urat, bahkan cenderung aman:

Sayuran Tinggi Purin

Sayuran seperti asparagus, bayam, dan kacang polong tidak terbukti meningkatkan risiko asam urat meskipun tinggi purin.

Ceri

Studi menunjukkan konsumsi buah ceri dapat menurunkan frekuensi serangan asam urat.

Saran Tambahan

Vitamin C

Vitamin C dapat membantu menurunkan kadar asam urat,” demikian catatan Mayo Clinic.

Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen 500 mg vitamin C setiap hari.

Kopi

Beberapa riset menunjukkan bahwa konsumsi kopi berkaitan dengan penurunan risiko asam urat. Namun, konsultasikan dulu dengan tenaga medis, terutama jika memiliki penyakit lain.

Contoh Menu Makanan untuk Asam Urat

Berikut contoh menu harian diet untuk penderita asam urat:

Sarapan:

  • Sereal gandum utuh tanpa gula tambahan dengan susu rendah lemak.
  • Stroberi segar atau beku tanpa pemanis.
  • Secangkir kopi.
  • Air putih.

Makan Siang:

  • 2 ons dada ayam panggang di roti gandum dengan mustard.
  • Salad hijau dengan sayur-sayuran, kacang, dan dressing minyak zaitun serta cuka balsamik.
  • Susu rendah lemak atau air putih.

Camilan Sore:

  • Ceri segar atau beku tanpa gula tambahan.
  • Air putih.

Makan Malam:

  • 4 ons salmon panggang.
  • Buncis kukus atau panggang.
  • ½–1 cangkir pasta gandum utuh dengan minyak zaitun, air lemon, dan rempah-rempah.
  • Yoghurt rendah lemak.
  • Buah melon segar.
  • Teh herbal tanpa kafein.

Efek Diet terhadap Penyakit Asam Urat

Meskipun diet untuk penderita asam urat tidak dapat menyembuhkan penyakit ini, pola makan sehat bisa membantu menurunkan produksi asam urat serta mendukung proses pembuangan dari tubuh.

Hal ini dapat mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asam urat.

Penerapan diet sehat, pengurangan kalori, serta olahraga teratur juga membantu mencapai berat badan ideal, yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

SUMBER: Mayo Clinic – Gout Diet