Top 7+ Bumbu Dapur untuk Mengatasi Asam Urat secara Alami

Asam urat, asam urat, bumbu dapur, bumbu dapur atasi asam urat, 7 Bumbu Dapur untuk Mengatasi Asam Urat secara Alami, 2. Kunyit, 3. Bawang Putih, 4. Merica, 5. Daun Salam, 6. Kapulaga, 7. Biji Seledri

 Asam urat merupakan zat sisa hasil metabolisme purin yang sebagian besar disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine.

Jika tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan efektif, kadar asam urat dalam darah meningkat.

Kondisi yang disebut hiperurisemia ini dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat tajam di sendi, jaringan, dan organ lainnya, menyebabkan peradangan dan nyeri.

Walaupun pengobatan medis dapat membantu mengatasi kondisi ini, ada beberapa bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk meredakan gejalanya.

Dilansir dari berbagai sumber, bumbu dapur yang biasa digunakan dalam masakan ternyata juga memiliki khasiat untuk mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.

Berikut adalah beberapa bumbu dapur yang efektif dalam mengatasi asam urat beserta manfaatnya.

1. Jahe

Jahe dikenal luas sebagai bumbu yang memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya adalah kemampuannya meredakan nyeri akibat asam urat.

Penelitian yang dimuat di jurnal Nutrients tahun 2020 menyebutkan, jahe mengandung senyawa aktif bernama gingerol yang bersifat anti-inflamasi, sehingga efektif mengurangi peradangan pada sendi.

Jahe merah khususnya sangat terkenal karena manfaatnya dalam meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat.

2. Kunyit

Kunyit mengandung kurkumin, senyawa aktif yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. 

Menurut penelitian pada tahun 2019 yang dipublikasikan di Jurnal Arthritis Research & Therapy, kurkumin dapat menekan protein yang disebut nuclear factor-kappa B (NF-kappa B). NF-kappa B memainkan peran utama dalam kondisi inflamasi, termasuk asam urat.

Dalam percobaan tersebut, para peneliti menyuntikkan tikus dengan kurkumin. Setelah satu jam, mereka menyuntikkan asam urat ke salah satu kaki tikus. Di akhir penelitian, para peneliti menemukan bahwa kurkumin menghambat NF-kappa B dan peradangan yang disebabkan oleh kelebihan asam urat.

Studi  pada tahun 2013 yang dipublikasikan di Open Journal of Rheumatology and Autoimmune Diseases juga mencatat efek anti-inflamasi dari kurkumin. Orang-orang dengan asam urat merasakan kelegaan setelah mengonsumsi Flexofytol, ekstrak kurkumin yang dimurnikan. Para peneliti mengaitkan manfaat ini dengan kemampuan kurkumin untuk menghambat NF-kappa B.

3. Bawang Putih

Bawang putih dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya adalah kemampuannya menurunkan kadar asam urat dalam darah. Senyawa allicin yang terkandung dalam bawang putih memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada sendi akibat asam urat.

Studi yang dilakukan Sivaraman pada 2016 dan dipublikasikan dalam jurnal Phytotherapy Research menyebutkan bahwa bawang putih bisa menjadi pengobatan tambahan yang potensial untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis, berdasarkan kemampuannya dalam memodulasi penanda inflamasi dan gejala klinis.

4. Merica

Merica, terutama merica hitam, mengandung alkaloid, flavonoid, dan minyak atsiri yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Dilansir dari Healthline, sejumlah penelitian menunjukkan piperin, senyawa aktif dalam merica hitam dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat.

5. Daun Salam

Daun salam kaya akan senyawa flavonoid dan tanin yang berfungsi sebagai anti-inflamasi, sehingga dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh asam urat. Selain itu, daun salam juga memiliki sifat diuretik yang dapat membantu memperlancar pengeluaran asam urat melalui urin.

6. Kapulaga

Kapulaga juga mengandung senyawa anti-inflamasi yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan pada sendi akibat asam urat. Senyawa aktif dalam kapulaga juga dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urin, sehingga mengurangi kadar asam urat dalam darah.

7. Biji Seledri

Biji seledri mengandung flavonoid dan iridoid glikosida yang dapat membantu mengurangi produksi asam urat dan memperlancar pengeluarannya melalui urin.

Selain itu, biji seledri juga memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang bermanfaat untuk mengatasi pembengkakan dan nyeri pada sendi.